Tumor merupakan benjolan yang dapat terbentuk di bagian tubuh mana pun, disebabkan oleh pertumbuhan sel di dalam dan sekitar jaringan yang tidak normal dan tidak terkendali. Pasien tumor otak akan merasakan emosi seperti syok, agitasi, kemarahan, kesedihan, dan penarikan diri. Penarikan diri muncul karena ketakutan terhadap kemungkinan akibat yang terjadi, seperti perubahan citra tubuh atau kematian sehingga terjasi distress pada pasien tumor otak. Distress adalah pengalaman tidak menyenangkan multifaktorial yang berasal dari berbagai faktor, termasuk aspek psikologis (seperti kognitif, perilaku, dan emosional), aspek sosial, spiritual, dan fisik yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk mengatasi kanker secara efektif, gejala fisik dan pengobatannya. Salah satu cara untuk menurunkan distress adalah dengan aromaterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas aromaterapi terhadap nilai distress pada pasien tumor otak. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi eksperimen (quasi experimental) dengan rancangan non- randomized pre-test-post-test with control. Besar sampel pada penelitian ini menggunakan porpusif random sampling yang berjumlah 15 responden kelompok intervensi dan 15 responden kelompok kontrol. Analisa data diperoleh nilai p value = 0.000 (p<0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan nilai distress pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pemberian aromaterapi terbukti efektif menurunkan nilai distress pada pasien tumor otak di bandingkan dengan kelompok kontrol yang mendapatkan sesuai standar RS. Peningkatan pemberian terapi komplamenter seperti aromaterapi dapat menurunkan distress pada pasien tumor otak.
Tumor are a lump that can form in any part of the body, caused by abnormal anduncontrolled cell growth in and around tissue.Brain tumor patients will feel emotionssuch as shock, agitation, anger, sadness, and withdrawal. Withdrawal arises due to fearof possible consequences that occur, such as body image changes or death resulting indistress in brain tumor patients. DistressIt is a multifactorial unpleasant experience that stems from a variety of factors, including psychological aspects (such as cognitive, behavioral, and emotional), social, spiritual, and physical aspects that can interfere with a person's ability to effectively manage cancer, its physical symptoms and treatment. One way to reduce distress is with aromatherapy. This study aims to determine the effectiveness of aromatherapy on distress values in brain tumor patients. This study uses a quasi-experimental research design with a non-randomized pre-test-post-test with control design. The sample size in this study used random sampling which amounted to 15 participants in the intervention group and 15 respondents in the control group. Dataanalysis obtained a value of p value = 0.000 (p<0.05) which means that there is a difference insignificant distress values in the intervention group and control group. Theadministration of aromatherapy was proven to be effective in reducing the distress valuein brain tumor patients compared to the control group that received according to hospitalstandards. Increased delivery of complementary therapiessuch as aromatherapy canreduce distress in brain tumor patients