Sebagai kota metropolitan, DKI Jakarta tentu dituntut untuk menyediakan penyelenggaraan jasa transportasi publik yang andal sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Program Jak Lingko hadir sebagai langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menghadirkan sistem transportasi terintegrasi baik rute, manajemen, maupun pembayaran yang meliputi bus besar, medium dan kecil (mikrotrans), juga transportasi berbasis rel seperti MRT dan LRT. Kehadiran program ini memberikan warna baru dalam transportasi umum DKI Jakarta khususnya angkutan kota (angkot) atau mikrotrans karena adanya penyesuaian tata kelola, operasional dan layanan. Hal ini yang mendorong dilakukannya penelitian ini yang bertujuan untuk melihat realitas implementasi Program Jak Lingko pada Angkutan Kota (Mikrotrans) dan dampaknya terhadap kesejahteraan sopir dengan studi kasus pada rute Lebak Bulus - Andara yang merujuk pada teori implementasi dari Charles O. Jones yang memiliki dimensi pengorganisasian, interpretasi dan penerapan atau aplikasi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah post-positivist dengan teknik pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi langsung dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Program Jak Lingko pada mikrotrans berjalan cukup baik dan mampu memberikan dampak positif pada kesejahteraan sopir khususnya mikrotrans Lebak Bulus - Andara meskipun terdapat beberapa catatan.
As a metropolitan city, DKI Jakarta is certainly required to provide reliable public transportation services so that it can meet the needs of the community. The Jak Lingko program is present as a step by the DKI Jakarta Provincial Government in providing an integrated transportation system for routes, management and payments which includes large, medium and small buses (mikrotrans), as well as rail-based transportation such as MRT and LRT. The presence of this program gives a new color to DKI Jakarta's public transportation, especially city transportation (angkot) or microtrans due to adjustments to management, operations and services. This is what prompted this research, which aims to look at the reality of the implementation of the Jak Lingko Program and its impact on the welfare of mikrotrans drivers on the Lebak Bulus - Andara route by referring to Charles O. Jones' implementation theory which has the dimensions of organization, interpretation and implementation or application. The research approach used is post-positivist with qualitative data collection techniques through in-depth interviews, direct observation and literature study. The results of the research show that the implementation of the Jak Lingko Program in mikrotrans is going quite well and is able to have a positive impact on the welfare of drivers, especially the Lebak Bulus - Andara microtrans, although there are several notes.