UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Menganalisis Black Placemaking dan Performative Symbolic Resistance dalam Renaissance: A Film by Beyonce (2023) = Analyzing Black Placemaking and Performative Symbolic Resistance in Renaissance: A Film by Beyonce (2023)

Nuur Salsabilaa; Bayu Kristianto, supervisor; Iswahyudi, examiner; Dhita Hapsarani, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024)

 Abstrak

Persimpangan antara seni dan aktivisme mencapai puncaknya dalam Renaissance: A Film by Beyoncé (2023), di mana narasi budaya dirayakan sekaligus dikritik. Artikel ini meneliti bagaimana Beyoncé menciptakan ruang aman yang merepresentasikan suara-suara yang termarginalisasi dan melawan penindasan sistematis terhadap orang kulit hitam dalam budaya populer Amerika melalui konsep Black placemaking dan Performative Symbolic Resistance (PSR). Studi kualitatif ini menganalisis film tersebut secara tekstual dengan mengevaluasi elemen-elemen sinematik dan majas sastra untuk mengungkap dinamika identitas kulit hitam, perlawanan, praktik budaya, serta pentingnya mengatasi ketidakadilan sistemik yang berlangsung di Amerika. Temuan utama dari analisis ini meliputi lima peran penting yang dimainkan oleh film ini dalam aktivisme komunitas kulit hitam: (1) menciptakan ruang aman bagi komunitas termarginalisasi, (2) merayakan budaya Black Ballroom dan musik House, (3) memberikan penghormatan kepada para pionir budaya kulit hitam, (4) memperkuat rasa bangga akan identitas kulit hitam, dan (5) mengungkap ketidakadilan sistemik yang dihadapi perempuan kulit hitam. Studi ini menyoroti urgensi untuk menciptakan lanskap budaya yang inklusif dan mendorong solidaritas komunitas serta keadilan restoratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karya Beyoncé tidak hanya memperlihatkan ketangguhan komunitas kulit hitam tetapi juga menetapkan preseden bagi produksi artistik di masa depan dalam mempromosikan inklusi dan keadilan sosial.

The intersection between art and activism reaches new heights in Renaissance: A Film by Beyoncé (2023), in which cultural narratives are celebrated and critiqued. This article reveals how Beyoncé creates safe spaces to represent marginalized voices and resist the systematic oppression of Black people in American popular culture through Black placemaking and Performative Symbolic Resistance (PSR). This qualitative study examines the film by textually analyzing the cinematic and literary devices to uncover the dynamics of Black identity, resistance, and cultural practices, deciphering meanings and emphasizing the importance of addressing systemic injustices. This analysis identifies five key findings in the form of crucial roles that the film plays in Black communities’ activism: (1) creating safe spaces for marginalized communities, (2) celebrating Black Ballroom culture and House music, (3) paying homage to Black cultural pioneers, (4) proudly embracing Black identity, and (5) revealing systemic inequities faced by Black women. This study highlights the need for an inclusive cultural landscape, community solidarity, and restorative justice. The implications suggest that her work evinces the resilience of Black communities and sets a precedent for future artistic efforts to promote inclusion and social justice.

 File Digital: 1

Shelf
 TA- Nuur Salsabilaa.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : TA-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : 33 pages
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-pdf 16-25-42517623 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920549011
Cover