UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Kritik Atas Narasi Sinophobia di Indonesia Melalui Pendidikan Multikulturalisme Charles Taylor = Criticism of Sinophobia Narrative in Indonesia with Charles Taylor's Multiculturalism Education

Leonardus Aditya Krisnadi; Naupal, supervisor; Herdito Sandi Pratama, examiner; Manalu, Abby Gina Boang, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024)

 Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pendidikan multikulturalisme Charles Taylor dapat menjadi strategi untuk melampaui narasi sinophobia di Indonesia. Narasi sinophobia di Indonesia telah lama hadir bahkan sejak era kolonial Belanda. Meskipun konstitusi Indonesia menekankan pentingnya penghargaan pada keberagaman, narasi sinophobia masih tumbuh subur di akar rumput. Untuk dapat melampaui narasi sinophobia maka penelitian ini menawarkan pendekatan pendidikan multikulturalisme yang dibahas oleh Charles Taylor. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan model penelitian filsafat mengenai masalah aktual. Penelitian ini menggunakan metode analisis historis dan refleksi kritis untuk membedah persoalan sinophobia di Indonesia secara mendalam. Dengan menggunakan metode analisis historis dan refleksi kritis, penelitian ini menyimpulkan bahwa narasi sinophobia adalah peninggalan dari kebijakan segregasi rasial yang terus melestarikan kecurigaan antar etnis dan merusak persatuan bangsa. Untuk menanggulangi dampak dari sinophobia maka dibutuhkan pendidikan multikulturalisme sebagai upaya menciptakan generasi muda yang menghargai keberagaman bangsa Indonesia tanpa terjebak pada stigma tertentu. Dalam pendidikan multikulturalisme terdapat dua aspek penting yaitu kurikulum yang berdasar pada pengakuan dan perwujudan penghargaan yang ideal sehingga kecurigaan antar masyarakat dapat digantikan dengan penghargaan pada keberagaman sebagaimana yang ditawarkan Charles Taylor.

This research aims to explain how Charles Taylor’s multiculturalism can be used as a strategy to overcome sinophobia narrative in Indonesia. Sinophobia in Indonesia has been present since the Dutch East Indies era. After Indonesia gained independence, the Indonesian constitution emphasizes the importance of tolerance and respecting diversity. Nevertheless, sinophobia still thrive in grassroots level. In order to overcome sinophobia, this research offers Charles Taylor’s multiculturalism education approach. This research is a philosophical research on actual problems. This research uses historical analysys and critical reflection as research method to deep dive on sinophobia problem in Indonesia. With historical analysys and critical reflection, this research conclude that sinophobia narrative is a legacy from racial segregation policy that preserved the interracial suspicion. To overcome the impact of sinophobia, multiculturalism education is needed to create a new generation that respect the diversity of Indonesia. In multiculturalism education, there are two important aspects: a curriculum based on recognition and the realization of ideal recognition, thus making the interracial suspicion can be replace with appreciation for diversity as envisioned by Charles Taylor.

 File Digital: 1

Shelf
 TA-Leonardus Aditya Krisnadi.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : TA-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : vii, 37 pages
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-pdf 16-25-99175958 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920548948
Cover