UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Proses Produksi Cerutu Pada Pabrik Taru Martani, Yogyakarta: Sebuah Kajian Arkeologi Industri = Cigar Production at The Taru Martani Factory, Yogyakarta: An Industrial Archaeological Study

Zannysya Alvedanica Yori; Wanny Rahardjo Wahyudi, supervisor; Nasution, Isman Pratama, examiner; Ghilman Assilmi, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024)

 Abstrak

Arkeologi Indonesia dalam lingkup kajian Arkeologi Industri hingga saat ini belum pernah ditemukan adanya pembahasan mengenai industri dalam sektor pertanian tembakau. Penelitian ini dilakukan dengan mengangkat objek PT Taru Martani sebagai salah satu pabrik cerutu tertua di Indonesia. Terletak di Kota Yogyakarta, PT Taru Martani sudah berdiri sejak tahun 1918 sehingga melalui penelitian ini akan memberikan gambaran terhadap proses produksi cerutu milik Taru Martani melalui tinggalan kebudayaan materialnya yaitu, peralatan dan mesin yang digunakan. Mengingat banyaknya jenis produk dan besarnya industri milik PT Taru Martani terbukti cukup berpengaruh pada pasar cerutu di Indonesia bahkan ke beberapa bagian dunia. Penelitian ini menggunakan metode dari Kenneth Dark dengan mengumpulkan sumber data dari tinggalan budaya.  Data yang sudah terkumpul berupa proses produksi cerutu ini kemudian dijabarkan menjadi bukti arkeologi dengan mengaitkannya pada konteks ruang, waktu, dan penelitian. Jika seluruh rangkaian ini diinterpretasikan, maka terjawablah bagaimana rekonstruksi industri proses produksi cerutu yang ada pada PT Taru Martani. Proses produksi pada PT Taru Martani dimulai dengan membuat kepompong cerutu dari lembaran daun tembakau asal Besuki, merajang daun tembakau untuk isi ke dalam dua jenis (short filler dan long filler), kemudian dilinting ke dalam kepompong tembakau, dilanjut dipres menggunakan mesin pres, hingga masuk tahapan pengeringan sampai cerutu siap dikemas. Dengan menggambarkan proses produksi cerutu menggunakan kajian Arkeologi Industri, dapat disimpulkan bahwa tinggalan kebudayaan material seperti ini jika ditempatkan pada kerangka interpretasi dan dikaitkan pada konteks penelitian bisa menjadi bukti tinggalan arkeologis. Penelitian yang memberi gambaran proses pembuatan cerutu menggunakan tinggalan kebudayaan material yang masih tersisa ini diharapkan dapat menjadi edukasi dan tetap merawat tinggalan mesin yang ada serta menjadi sumber informasi catatan arkeologis. Penelitian ini pun bisa bermanfaat menjadi publikasi secara akademis yang akurat dan mampu memajukan industri tembakau dan lebih mengenal PT Taru Martani di Indonesia.

In Indonesian archeology, within the scope of Industrial Archeology studies, up to now there has never been any discussion of industry in the tobacco farming sector. This research was carried out by highlighting PT Taru Martani as one of the oldest cigar factories in Indonesia. Located in the city of Yogyakarta, PT Taru Martani has been established since 1918 so this research will provide an overview of Taru Martani's cigar production process through its material cultural remains, namely, the equipment and machines used. Considering the many types of products and the size of PT Taru Martani's industry, it has proven to be quite influential on the cigar market in Indonesia and even in several parts of the world. This research uses Kenneth Dark's method by collecting data sources from cultural remains. The data that has been collected in the form of the cigar production process is then translated into archaeological evidence by linking it to the context of space, time and research. If this entire series is interpreted, it will be answered how to reconstruct the existing cigar production process industry at PT Taru Martani. The production process at PT Taru Martani begins by making cigar cocoons from tobacco leaves from Besuki, chopping the tobacco leaves to fill them into two types (short filler and long filler), then rolling them into tobacco cocoons, then pressing them using a press machine, until they enter drying stages until the cigar is ready to be packaged. By describing the cigar production process using Industrial Archeology studies, it can be concluded that material cultural remains like this, if placed in an interpretive framework and linked to a research context, can become evidence of archaeological remains. It is hoped that this research, which provides an overview of the process of making cigars using remaining material cultural remains, can provide education and maintain existing machine remains as well as being a source of information for the archaeological record. This research could also be useful as an academic publication that is accurate and capable of advancing the tobacco industry and getting to know PT Taru Martani in Indonesia better.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Zannysya Alvedanica Yori.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xi, 36 pages: illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-24-37393836 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920548854
Cover