Pendahuluan Sirosis Hati merupakan masalah kesehatan global yang serius, namun pengetahuan dan keterampilan perawat dalam menangani kondisi ini masih belum banyak diteliti di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat pengetahuan dan keterampilan perawat di RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien Sirosis Hati dengan komplikasi.
Metode Menggunakan desain kuantitatif deskriptif analitik komparatif dengan pendekatan
Cross-Sectional, penelitian ini melibatkan 164 perawat ruang rawat inap penyakit dalam yang dipilih melalui total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner pengetahuan perawat dan keterampilan perawat dan dianalisis dengan uji
Chi-Square.
Hasil analisi diperoleh bahwa perawat RSUP Dr. M. Djamil Padang memiliki tingkat pengetahuan baik 85 (81,7%) dan tingkat keterampilan baik sebanyak 79 (76%) sedangkan perawat RSUP Dr. M. Hoesin Palembang memiliki tingkat pengetahuan baik 56 (93,3%) dan tingkat keterampilan baik sebesar 47 (78,3%). Tidak terdapat perbadaan pengetahuan antara RSUP Dr M Djamil Padang dengan RSUP Dr M Hoesin Palembang (p=0,117 > α=0,05). Tidak terdapat perbadaan keterampilan antara RSUP Dr M Djamil Padang dengan RSUP Dr M Hoesin Palembang (p=0,741 > α=0,05).
Kesimpulan Temuan ini mengindikasikan efektivitas program pelatihan yang ada, namun masih diperlukan pengembangan profesional berkelanjutan.
Rekomendasi Disarankan untuk meningkatkan investasi dalam pelatihan keterampilan klinis berkelanjutan dalam menghadapi tantangan praktik modern.
Introduction Cirrhosis of the liver is a serious global health problem, however the knowledge and skills of nurses in treating this condition have not been widely studied in Indonesia. This study aims to compare the level of knowledge and skills of nurses at RSUP Dr. M. Djamil Padang with RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang in providing Nursing care to Liver Cirrhosis patients with complications. Method Using a quantitative descriptive comparative analytical design with a cross-sectional approach, this research involved 164 internal medicine inpatient nurses who were selected through total sampling. Data were collected using a nurse knowledge and nursing skills questionnaire and analyzed using the Chi-Square test. Results of the analysis showed that the nurse at RSUP Dr. M. Djamil Padang had a good knowledge level of 85 (81.7%) and a good skill level of 79 (76%) while the nurses at RSUP Dr. M. Hoesin Palembang has a good knowledge level of 56 (93.3%) and a good skill level of 47 (78.3%). There was no difference in knowledge between RSUP Dr M Djamil Padang and RSUP Dr M Hoesin Palembang (p=0.117 > α=0.05). There was no difference in skills between RSUP Dr M Djamil Padang and RSUP Dr M Hoesin Palembang (p=0.741 > α=0.05). Conclusion These findings indicate the effectiveness of existing training programs, but continued professional development is still needed. Recommendations It is recommended to increase investment in ongoing clinical skills training to meet the challenges of modern practice.