DKI Jakarta belum mampu menekan angka kasus TB. Variabel yang memengaruhi TB dapat dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara TB paru BTA (+) dengan suhu permukaan, kepadatan penduduk, dan kepadatan bangunan di DKI Jakarta pada sebelum, saat, dan setelah pandemi Covid-19.
Desain studi yang digunakan adalah studi ekologi, yaitu studi yang berfokus pada tingkat populasi menggunakan data agregat. Analisis dilakukan dengan korelasi Spearman.
Tren insidens TB menurun yaitu dari 55.215 kasus sebelum pandemi menjadi 33.221 saat pandemi; dan meningkat setelah pandemi menjadi 42.274. Suhu menurun, dari 31,1 ̊C sebelum pandemi menjadi 26,7 ̊C setelah pandemi. Kepadatan penduduk dari 15.852 jiwa/km2, menjadi 16.124 jiwa/km2 setelah pandemi. Kepadatan bangunan menurun dari rata-rata 0,001 sebelum pandemi menjadi -0,001 setelah pandemi. Jumlah rumah sehat meningkat dari sebanyak 3.442.381 sebelum pandemi, menjadi 3.846.642 saat pandemi; dan menurun setelah pandemi menjadi 3.745.774.
Hasil analisis menunjukkan hubungan signifikan antara kepadatan penduduk (p = 0,004), dan kepadatan bangunan (p = 0,001) dengan insdens TB paru BTA (+), tetapi tidak antara suhu (p = 0,182). Saran untuk instansi terkait untuk meningkatkan pengawasan dan kolaborasi dengan instansi lainnya, sehingga dapat menekan angka kasus TB.
DKI Jakarta has not been able to suppress the number of TB cases. Factors influencing TB can be affected by Covid-19 pandemic. The aim of this study is to determine the relationship between smear-positive lung TB with surface temperature, population density, and building density in DKI Jakarta before, during, and after Covid- 19 pandemic.The study design used is an ecological study, which focuses on the population level using aggregate data. Analysis is conducted using Spearman’s correlation.The trend of TB incidence decreased before to during pandemic, from 55.215 to 33.221 cases; and increased after to 42.274. Temperature decreased from 31,1 ̊C, to 26,7 ̊C after the pandemic. Population density increased from 15.852 people/km2 to 16.124 people/km2 after the pandemic. Building density decreased from an average of 0,001 before pandemic to -0,004 during pandemic; and increased after pandemic to - 0,001. The number of healthy homes increased from 3.442.381 before pandemic to 3.846.642 during pandemic; and decreased after pandemic to 3.745.774 homes.This study finds significant correlation between population density (p = 0,004) and building density (p = 0,001) with smear-positive lung TB, but none between temperature (p = 0,182). Recommendation to the instances is that to broaden the cooperation with others.