Pembunuhan berantai mulai menjadi perhatian bagi para peneliti dan aparat penegak hukum ketika jumlahnya melonjak sangat tinggi di Amerika Serikat dan di beberapa negara di benua Eropa, seperti: Jerman dan Rusia. Walaupun terdapat perbedaan pada karakteristik kasus pembunuhan berantai, para peneliti menemukan ada karakteristik yang mirip. Kemiripan tersebut ditemukan dalam hal konstruk kepribadian pelaku Para pelaku dalam kasus-kasus pembunuhan berantai memiliki pola perilaku yang sama. Pada beberapa negara dimana kasus pembunuhan berantai dilaporkan terjadi adalah negara yang tergolong maju secara ekonomi. Meskipun demikian, pembunuhan berantai juga dilaporkan terjadi dan jumlah yang cukup signifikan di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan profil kepribadian pembunuh berantai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus pada 2 kasus pembunuhan berantai di Indonesia dengan melibatkan 6 subyek sebagai partisipan penelitian. Teknik pengambilan data dilakukan melalui wawancara dan observasi dengan menggunakan panduan wawancara berdasarkan teori
dark tetrad traits. Hasilnya adalah
traits yang dominan berbeda pada subyek berdasarkan perannya masing-masing, yaitu: sebagai
mastermind, eksekutor, dan asisten. Subyek yang merupakan
mastermind memiliki trait psikopati yang dominan. Pada eksekutor dan asisten, trait machiavelianisme ditemukan sebagai trait yang dominan. Dinamika kepribadian yang ditemukan bahwa para pelaku memiliki kecenderungan perilaku anti sosial yang diperkuat dengan kesempatan situasional dan merasa ada keuntungan finansial. Kedua kasus termasuk pada tipe
comfort-oriented serial killers-machiavelianism traits dan para pelaku sesuai dengan pembunuh dengan tipe
couple serial killers-psychopathy mastermind.
Serial homicide began to become a concern for researchers and law enforcement officials when the number soared very high in the United States and in several countries on the European continent, such as: Germany and Russia. Eventhough , there are differences in the characteristics of serial homicide cases, researchers found that there are similar characteristics. These similarities were found in terms of the perpetrator’s personality construct. The perpetrators in serial homicide cases had the same behavioral patterns. In several countries, where serial homicide cases have been reported, they are countries that are classified as economically developed. However, serial homicide are also reported to occur in quite significant numbers in Indonesia. The aim of this research is to describe the personality profile of serial homicide. This research uses a qualitative approach with a case study method on two serial homicide cases in Indonesia involving six subjects as research participant. Data collection techniques were carried out through interviews and observations using an interview guide based on the dark tetrad traits theory. The result is that the dominant traits are different for the subjects based on their respective roles, namely: mastermind, executor, and assistant. Subjects who are mastermind have dominant psychopathic traits. In executors and assistants, Machiavellianism was found to be the dominant trait. The personality dynamics found that the perpetrators have a tendency anti-social behavior which was strengthened by situational opportunities and perceived gain. The both of cases belong to the comfort-oriented serial killers-machiavelianism traits and the perpetrators accordance to the couple serial killers-psychopathy mastermind type.