Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan di dunia. Indonesia menempati peringkat 2 negara dengan angka kejadian TB tertinggi, namun sebagian besar kasusnya masih belum ditemukan. Upaya penemuan kasus TB di Tempat Praktik Mandiri Dokter (TPMD) masih menghadapi banyak hambatan. TPMD hanya menemukan sebesar 1% kasus dari total kasus TB pada tahun 2022, dengan rasio pencarian pengobatan oleh masyarakat di TPMD sebesar 19%.
Tujuan Penelitian : Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan capaian penemuan kasus TB di TPMD.
Metode :
Mix method sequential explanatory, yaitu metode kuantitatif melalui pengisian kuesioner oleh 175 praktisi mandiri, dilanjutkan dengan metode kualitatif melalui wawancara mendalam kepada 6 informan kunci. Penelitian dilakukan di Jawa Barat, Nusa Tengga Timur, Maluku dan Sumatera Utara.
Hasil : Variabel yang berhubungan dengan capaian penemuan kasus TB di TPMD di 4 provinsi adalah ketersediaan SDM Kesehatan, ketersediaan dan penggunaan sistem informasi terpadu, aksesibilitas pemeriksaan TCM, pemanfaatan alur rujukan layanan TB, keterlibatan organisasi profesi, serta keterlibatan kelompok masyarakat. Persentase secara keseluruhan TPMD yang mencapai target penemuan kasus TB di 4 provinsi dianalisis dari kenaikan angka CNR ³ 5% dari tahun 2022 sampai 2023 adalah sebesar 58,9%. Variabel yang paling berhubungan dengan capaian penemuan kasus TB di TPMD di 4 provinsi adalah keterlibatan kelompok masyarakat (OR = 12.008, 95% CI 4.527-31.851,
p-value < 0,001).
Kesimpulan : Pemerintah memiliki peluang besar untuk mengoptimalkan peran TPMD, namun masih menghadapi tantangan terkait pemerataan SDM dan infrastruktur, peningkatan efektivitas dan efisiensi biaya, pengembangan skema PPM, serta optimalisasi pengawasan kualitas layanan terstandar.
Tuberculosis (TB) remains a public health concern. Although Indonesia has the second-highest incidence rate of TB, most cases remain undiagnosed. Numerous challenges still exist to identify TB cases in Private Practitioner (PPs). In 2022, PPs only detects 1% of all TB patients, while the community’s treatment rate in PPs is 19%. Objective : Determine the factors that go into a PPs successful diagnosis of TB cases. Method : Sequential explanatory mix method, 175 PPs completed questionnaires in a quantitative study and 6 key informants participated in in-depth interviews in a qualitative study. North Sumatra, Maluku, East Nusa Tenggara and West Java were the locations of the research projects. Results : Variables related to the achievement of TB case detection in PPs were the availability of health human resources, availability and use of integrated information systems, accessibility of TCM examinations, utilization of TB service referral, involvement of professional organizations and community groups. The overall percentage of PPs that achieved the TB case detection from an increase in the CNR figure of ³ 5% from 2022 to 2023 was 58.9%. The variable most related to the achievement of TB case detection in PPs was the involvement of community groups (OR = 12.008, 95% CI 4.527-31.851, p-value < 0.001).Conclusion : The government has an excellent chance to maximize the role of PPs, but it has to deal with issues like equitable infrastructure and human resource allocation, improving cost-effectiveness and efficiency, creating PPM plans and improving oversight of standardized service quality.