Penelitian ini mengkaji penyelenggaraan program beasiswa Hé-MAn sebagai bentuk pengelolaan kegiatan berderma dalam konteks pendekatan ekonomi-ekonomi kemanusiaan (Ekonomi-Ekonomi Kemanusiaan) di masa pandemi COVID-19. Program beasiswa Hé-MAn hadir sebagai aksi filantropis untuk menjawab permasalahan ekonomi mahasiswa dengan memberikan bantuan biaya pendidikan. Meskipun berada di bawah kerangka berderma yang spontan dan berbasis solidaritas, pengelolaan program ini tidak terlepas dari adanya pengaturan yang bertujuan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, serta menghindari penyalahgunaan dana. Tujuan sosial utama dari program ini adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi mereka. Meskipun niat awalnya mulia, pengaturan yang ada untuk menjaga pertanggungjawaban justru memunculkan dinamika moral di antara para penerima, pengelola, dan donor beasiswa. Dinamika ini mencerminkan tantangan dalam menjaga keseimbangan antara niat baik filantropis dan implementasi yang adil dan transparan.
This study examines the dynamics of the Hé-MAn scholarship program as a form of charity within the context of Ekonomi Kemanusiaan, particularly during the COVID-19 pandemic, which has broadly impacted economies, including student finances. The Hé-MAn scholarship program emerged as a philanthropic initiative to address the economic challenges faced by students by providing educational financial aid. Although it operates under the framework of charity, the management of this program involves regulations aimed at ensuring transparency and accountability, and preventing the misuse of funds. The primary social goal of this program is to provide students with the opportunity to continue their higher education. Despite its noble intentions, the existing regulations to maintain accountability have led to moral dynamics among recipients, administrators, and donors. These dynamics highlight the challenges of balancing philanthropic intentions with fair and transparent implementation.