Ageing population merupakan permasalahan bagi sistem kesehatan di berbagai negara. Lansia merupakan kelompok rentan yang berisiko tinggi menderita penyakit tidak menular kronis, multimorbiditas, serta disabilitas. FKTP menjadi akses pelayanan kesehatan terdekat lansia berkaitan dengan sistem berjenjang dalam skema JKN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan tingkat pertama pada lansia peserta JKN tahun 2022. Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross-sectional menggunakan data sampel BPJS Kesehatan tahun 2023. Pemanfaatan pelayanan RJTP pada lansia peserta JKN tahun 2022 adalah 43,35%. Terdapat hubungan signifikan antara kelompok usia, jenis kelamin, hubungan keluarga, segmen peserta, wilayah tempat tinggal, riwayat penyakit kronis, jenis FKTP, dan kepemilikan FKTP dengan pemanfaatan pelayanan RJTP pada lansia. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan RJTP pada lansia adalah riwayat penyakit kronis dimana lansia dengan riwayat penyakit kronis berpeluang lebih besar (AOR 41,84; 95% CI 37,35-46,87; p value 0,000) memanfaatkan pelayanan RJTP dibandingkan lansia tanpa riwayat penyakit kronis setelah dikontrol variabel usia, hubungan keluarga, segmen peserta, dan kepemilikan FKTP. Diperlukan kerja sama antara Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan, dan lintas sektor terkait untuk mengoptimalkan program pelayanan kesehatan lansia seperti ILP, PKH, Prolanis, PRB, serta mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan RJTP pada lansia.
The ageing population is a problem for the health system across countries. The elderly are a vulnerable group who are at high risk of suffering from chronic non-communicable diseases, multimorbidity, and disability. Primary care facilities (FKTP) are the closest access to health services for the elderly related to the tiered system in the JKN scheme. This study aims to determine the factors associated with the utilization of primary outpatient services (RJTP) among elderly JKN participants in 2022. The research was conducted using a cross-sectional approach using BPJS Kesehatan sample data in 2023. RJTP utilization among elderly JKN participants in 2022 was 43,35%. There is a significant relationship between age group, gender, family relationship, participant segment, area of residence, chronic condition, type of FKTP, and ownership of FKTP with the utilization of RJTP in the elderly. The most dominant factor related to the utilization of RJTP in the elderly is chronic conditions, where elderly people with a history of chronic disease have a greater chance (AOR 41,84; 95% CI 37,35–46,87; p value 0,000) of utilizing RJTP compared to the elderly without a history of chronic disease after controlling for variables such as age, family relationship, participant segment, and FKTP ownership. Collaboration is needed between Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan, and related sectors to optimize elderly health service programs such as ILP, PKH, Prolanis, and PRB, as well as educate the public to increase RJTP utilization for the elderly.