Studi ini melaporkan pengembangan sensor elektrokimia yang sangat sensitif berbasis nanokomposit dua dimensi (2D) Ti₃C₂Tx/MWCNT-OH untuk mendeteksi pestisida etil paraokson yang terdapat pada buah. Dalam penelitian ini, nanokomposit tersebut ditemukan secara sinergis satu sama lain untuk meningkatkan aktivitas katalitik dan efisiensi transport muatan di permukaan elektroda yang telah dimodifikasi. Berdasarkan hasil yang diperoleh, nanokomposit Ti₃C₂Tx/MWCNT-OH menunjukkan kinerja elektrokimia dan elektroanalitik yang superior dibandingkan dengan Ti₃C₂Tx dan MWCNT-OH individu dalam mendeteksi paraoxon pada sampel buah berupa anggur merah anggur merah. Di sini, nanokomposit menunjukkan rentang respons linier dari 0,1 hingga 100 μM dengan batas deteksi (LOD) sebesar 0,01 μM dan sensitivitas sebesar 11.975 µA µM⁻¹ cm⁻² pada pH 8. Selain itu, nanokomposit yang disiapkan juga menunjukkan selektivitas yang baik dalam mendeteksi paraokon dengan keberadaan interferent seperti diazinon, karbaril, FeSO₄, NaNO₂, NaNO₃, asam askorbat, dan glukosa. Hasil tersebut menunjukkan potensi sensor yang baik untuk dikembangkan, dan sangat menjanjikan untuk memantau residu pestisida pada berbagai produk pertanian.
This study reports the development of a highly sensitive electrochemical sensor based on two-dimensional (2D) Ti₃C₂Tx/MWCNT-OH nanocomposites for detecting the pesticide ethyl paraoxon. The research reveals that the nanocomposites synergistically enhance catalytic activity and charge transport efficiency on the electrode surface. The findings indicate that the Ti₃C₂Tx/MWCNT-OH nanocomposites exhibit superior electrochemical and electroanalytical performance compared to individual Ti₃C₂Tx and MWCNT-OH in detecting paraoxon in real fruit samples (red grapes). The nanocomposites demonstrated a linear response range from 0.1 to 100 μM, with a detection limit (LOD) of 0.01 μM and a sensitivity of 11.975 µA µM⁻¹ cm⁻² at pH 8. Moreover, the prepared nanocomposites also displayed excellent selectivity in detecting paraoxon in the presence of interfering substances such as diazinon, carbaryl, FeSO₄, NaNO₂, NaNO₃, ascorbic acid, and glucose. The results indicate the sensor's strong potential for development and are highly promising for monitoring pesticide residues in various agricultural products.