Ramayana merupakan epos asal India yang menginspirasi pengarang Indonesia untuk menghasilkan karya saduran, baik berupa sastra klasik maupun sastra modern. Novel Sitayana karya Cok Sawitri merupakan salah satu saduran Ramayana yang mengambil pola penceritaan Sitayana atau perjalanan Sita. Dengan metode kualitatif, penelitian ini melihat bagaimana tokoh Sita dikonstruksi ulang melalui kontestasi ideologi gender. Dengan mengacu pada Ramayana Walmiki terjemahan Goldman (1984—2017), pembedahan struktur dengan teori sekuen Alain Viala atas teks Sitayana menemukan bahwa karya ini menghadirkan narasi yang berbeda dari epos Ramayana. Kritik yang ditampilkan Sita terhadap dominasi patriarki sejalan dengan kritik Beauvoir terhadap faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab perempuan dijadikan liyan. Akan tetapi, gugatan teks Sitayana terhadap epos Ramayana memunculkan ambiguitas. Di satu sisi ia menggunggat pengkultusan Rama sebagai sosok sempurna, tetapi di sisi lain ia tidak dapat melepaskan Sita dari esensi perempuan mulia yang ditentukan oleh masyarakat patriarki.
Ramayana is an Indian originated epos which inspired Indonesian authors to produce rechauffes in forms of classical and modern literature. Cok Sawitri’s Sitayana is an adaptation with the pattern of “Sitayana” or “the passage of Sitayana” narration. Through qualitative method, the study examines the reconstruction of Sita by means of the gender ideology argument. Referring to the Ramayana Walmiki version by Goldman (1984-2017), a structural dissection with Alain Viala’s theory of sequences about Sitayana discovered that the work presents a distinct narration from the original. The critics exhibited by Sita directed towards the dominance of patriarchy meet with Beauvoir’s critic against factors led to the idea of women being considered as others. Notwithstanding, argument about Sitayana towards Ramayana epos brought out an ambiguity. It critized Rama as the embodiment of supremacy and nobility, yet on the other hand, it failed to free Sita from the notion of a virtuous woman who is determined by patriarchy.