Pemantauan terapi obat (PTO) merupakan salah satu tugas apoteker dalam bidang farmasi klinik yang dilaksanakan di rumah sakit. Pasien dengan gangguan fungsi ginjal termasuk pasien yang diprioritaskan untuk dipantau. Pasien dengan penyakit ginjal lebih cenderung mengalami masalah terkait obat, antara lain duplikasi, dosis terlalu tinggi, regimen dosis terlalu sering, pengaturan jadwal pemberian obat kurang sesuai, dan gagal/tidak diberikannya obat. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan PTO terhadap pasien chronic kidney disease (CKD) sebagai pembelajaran mengenai tugas apoteker dalam bidang farmasi klinik. PTO dilakukan secara prospektif selama 7 hari terhadap kasus pasien atas nama Tn. S yang telah ditugaskan oleh apoteker lahan unit rawat inap di RSPAD Gatot Soebroto. Tahapan PTO terdiri atas pengumpulan data pasien, identifikasi masalah terkait obat, rekomendasi penyelesaian masalah, dan tindak lanjut. Masalah terkait obat yang ditemukan dalam kasus Tn. S, yaitu dosis tidak disesuaikan untuk kondisi CKD pasien dan adanya pengaturan interval pemberian obat yang tidak sesuai instruksi pengobatan. Rekomendasi intervensi yang diberikan adalah menyesuaikan dosis sesuai fungsi ginjal pasien dan mengingatkan tenaga kesehatan yang memberikan obat terkait instruksi pengobatan yang tepat. Intervensi kedua telah diimplementasikan.
Therapeutic drug monitoring (TDM) is a clinical practice performed by a pharmacist in a hospital. Patients with kidney disorders are prioritized to be monitored. These patients tend to experience drug-related problems, such as duplication, drug dose too high, dosage regiment too frequent, incorrect timing, and drug not taken at all. Therefore, TDM was practiced on chronic kidney disease (CKD) patients as a learning process in clinical pharmacy. TDM was done prospectively for 7 days on a Mr. S which had been assigned by the pharmacist-in-charge of the related inpatient ward in RSPAD Gatot Soebroto. The steps in TDM are data collection, problem identification, problem-solving recommendation, and feedback. The identified drug-related problem in Mr. S’s case was that the dosage hadn’t been adjusted according to his CKD condition and the interval between drug administration times did not match the previously given instructions. The recommended intervention was to adjust the dosage according to patient’s kidney function and to remind the health professional who was in-charge of drug administration regarding the correct instructions. The second intervention was implemented.