Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan suatu proses yang mencakup untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien. Penting bagi seorang apoteker untuk memiliki peran yang penting dalam mengoptimalkan terapi dan mencegah munculnya masalah terkait obat salah satunya dengan melaksanan pelayanan pemantauan terapi obat. Salah satu kondisi pasien yang perlu mendapatkan pemantauan terapi obat adalah pasien dengan perawatan intensif, pasien dengan multipenyakit dan mendapatkan polifarmasi serta mendapatkan terapi sehingga berpotensi mengalami masalah terkait obat. Pemantauan Terapi Obat dilakukan dengan bimbingan seorang Apoteker lahan sehingga dapat melatih kemampuan farmasi klinis bagi seorang calon apoteker, sehingga kegiatan dan laporan terkait pemantauan terapi obat ini diharapkan dapat berguna bagi seorang calon apoteker. Tujuan tugas khusus ini adalah untuk mengetahui peran apoteker dalam pelaksanaan pemantauan terapi obat (PTO). PTO dilakukan kepada pasien Nn.S dengan diagnosa dekompresi, ICH pada basal ganglia kiri, diabetes melitus Tipe 2, hipertensi stage 2 dan CAP dan mendapatkan polifarmasi dan perawatan intensif di ICU. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data, identifikasi, studi literatur serta diskusi kepada apoteker penanggung jawab di tempat. Berdasarkan hasil PTO terhadap pasien Nn. S, didapatkan hasil pasien telah mendapatkan terapi sesuai dengan diagnosis pasien, namun ditemukan interaksi obat, dosis obat terlalu tinggi dan dosis terlalu rendah dan intervensi terkait masalah obat telah disampaikan dan dilakukan penyesuaian terkait terapi pasien. Peran apoteker dalam pelaksanaan pemantauan terapi obat sangat penting sehingga dapat meningkatkan efektivitas terapi dan pencegahan masalah terkait obat.
Drug theraphy monitoring is a process that encompasses ensuring safe, effective, and rational drug therapy for patients. A pharmacist needs to play a crucial role in optimizing therapy and preventing drug-related problems, one of that is drug therapy monitoring. Some of the patient conditions that require drug therapy monitoring are patients undergoing intensive care, patients with multiple diseases receiving polypharmacy, and those undergoing therapy, which may potentially lead to drug-related problems. Drug theraphy monitoring is conducted under the guidance of a clinical pharmacist to train the clinical pharmacy skills of a prospective pharmacist, so the activities and reports related to drug therapy monitoring are expected to be beneficial for a prospective pharmacist. This special assignment aims to understand the role of the pharmacist in implementing drug theraphy monitoring. Drug theraphy monitoring is performed on patient Nn.S with a diagnosis of Post craniectomy decompression, ICH on the left basal ganglia type 2, diabetes mellitus type 2, hypertension stage 2, CAP and receiving polypharmacy and intensive care in ICU. The method used includes data collection, identification, literature study, and discussions with the responsible pharmacist on-site. Based on the results of drug monitoring therapy on patient Nn. S, it was found that the patient had received therapy according to the diagnosis, but drug interactions, excessive drug doses, and inadequate doses were identified. Drug-related interventions were communicated, and adjustments to the patient's therapy were made. The role of the pharmacist in implementing drug monitoring therapy is crucial to improving therapy effectiveness and preventing drug-related problems.