Pendahuluan: Gagal jantung merupakan tantangan serius dalam dunia kesehatan dengan dampak global yang signifikan, termasuk di Indonesia, menunjukkan prevalensi tinggi yang mendorong perlunya upaya pencegahan dan manajemen yang efektif. Oleh karena itu, kami ingin mengembangkan dan menguji aplikasi berbasis web “jantung sehatq" sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan perilaku self-management pada pasien gagal jantung. Tujuan: Mengidentifikasi pengaruh edukasi dan monitoring aplikasi berbasis web jantung sehatq terhadap perilaku self-management pada pasien gagal jantung di RSUD dr.R. Soedjono Selong. Metode: Menggunakan desain quasi eksperimen, pre-post-test dengan kelompok kontrol, dimana pasien (n = 54) yang sesuai kriteria menerima perawatan standar (kelompok kontrol) atau intervensi dengan aplikasi berbasis web jantung sehatq yang dirancang untuk meningkatkan perilaku self-managemnt pada kelompok (intervensi) dan diikuti selama 1 bulan. Instrumen yang digunakan: kuisioner The European Health Failure Self Care Behaviour Scale (EHFScBS-9), Caregiver Contributions to Self-Care of Heart Failure Index-2 (CC-SCHFI-2) 29 item, Dutch Heart Failure Knowledge Scale (DHFKS) 15 item. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2023 hingga Juli 2023. Hasil: Pada awalnya, rata-rata perilaku self-management pada skala EHFScB-9 adalah 50,20±11,65 pada kelompok kontrol dan 52,16±11,06 pada kelompok intervensi. Setelah 1 bulan, terdapat perbedaan yang signifikan (secara keseluruhan P <0,001) dalam perilaku self-management antar kelompok penelitian; kelompok kontrol vs kelompok intervensi; rata-rata 51,03±11,53 vs. 77,98±6,35 [interval kepercayaan (CI) 95% -31,58-(-22,32)]. Kesimpulan: Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang peran aplikasi berbasis web dalam meningkatkan perilaku self-management pasien gagal jantung. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam dampak intervensi terhadap respon pasien dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi perjalanan penyakit secara keseluruhan.
Background: Heart failure poses a serious challenge in the field of health with significant global impacts, including in Indonesia, indicating a high prevalence that underscores the need for effective prevention and management efforts. Therefore, we aim to develop and test the web-based application 'jantung sehatq' as an innovative solution to enhance self-management behaviors in heart failure patients. Objective: To identify the effect of education and monitoring of the jantung sehatq web-based application on self-management behavior in heart failure patients at at the regional general hospital dr. R. Soedjono Selong. Method: Utilizing a quasi-experimental design, pre-post-test with a control group, where patients (n = 54) meeting the criteria received standard care (control group) or intervention with the 'jantung sehatqt' web-based application designed to enhance self-management behaviors in the intervention group, and followed for 1 month. Instruments used: The European Health Failure Self Care Behaviour Scale (EHFScBS-9) questionnaire, Caregiver Contributions to Self-Care of Heart Failure Index-2 (CC-SCHFI-2) 29 items, Dutch Heart Failure Knowledge Scale (DHFKS) 15 items. This research was conducted from June 2023 to July 2023. Results: at baseline, the mean self-management behavior on the EHFScB-9 scale was 50.20±11.65 in the control group and 52.16±11.06 in the intervention group. After 1 month, there was a significant difference (overall P <0.001) in self-management behavior between the research groups; control group vs. intervention group; mean 51.03±11.53 vs. 77.98±6.35 [95% Confidence Interval (CI) -31.58-(-22.32)]. Conclutions: This study contributes to the understanding of the role of web-based applications in enhancing self-management behaviors in heart failure patients. However, further research is needed to gain a deeper understanding of the intervention's impact on patient responses and how this may influence the overall course of the disease.