Landbouw Zoölogisch Laboratorium – yang seiring berjalannya waktu berubah nama menjadi Museum Zoologi Bogor – merupakan bangunan cagar budaya di Bogor yang dibangun secara bertahap sebanyak 6 kali. Hal tersebut mengasumsikan adanya perkembangan gaya arsitektur bangunannya. Selain itu, bangunan ini mengalami pergantian nama yang menunjukan adanya perubahan fungsi dan peran MZB sebagai bangunan penelitian. Sehingga dalam penelitian ini akan diteliti perkembangan gaya bangunan Museum Zoologi Bogor yang kemudian dikaitkan dengan representasinya sebagai bangunan penelitian. Menggunakan metode arkeologi, yakni observasi dan studi pustaka untuk mencari komponen-komponen bangunan, yang kemudian komponen tersebut dianalisa secara morfologi, teknologi, stilistik, dan kontekstualnya. Selanjutnya hasil tersebut dianalisis lebih lanjut untuk melihat ada atau tidaknya ciri khas bangunan penelitian pada Museum Zoologi Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perkembangan gaya bangunan Museum Zoologi Bogor sebagai representasi bangunan penelitian pada akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20 M. Hasil penelitian ini menunjukan adanya perkembangan gaya di Museum Zoologi Bogor dilihat dari komponen struktural, non struktural, dan ornamennya. Setidaknya terdapat 17 gaya bangunan dengan 3 gaya dominan yakni, neo-klasik, art deco, dan gaya lokal (vernakular). Selain itu, Museum Zoologi Bogor dapat dikatakan sebagai representasi bangunan penelitian di akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20M karena di dalam struktur bangunannya menunjukan ciri khas sebuah bangunan penelitian.
Landbouw Zoölogisch Laboratory – which over time changed its name to the Bogor Zoological Museum – is a cultural heritage building in Bogor which was built in stages 6 times. This assumes a development in the architectural style of the building. Apart from that, this building underwent a name change which shows a change in the function and role of the MZB as a research building. So in this research we will examine the development of the building style of the Bogor Zoological Museum which is then linked to its representation as a research building. Using archaeological methods, namely observation and literature study to look for building components, which are then analyzed morphologically, technologically, stylistically and contextually. The results were then analyzed further to see whether or not there were distinctive characteristics of the research building at the Bogor Zoological Museum. This research aims to look at the development of the building style of the Bogor Zoological Museum as a representation of research buildings at the end of the 19th century to the beginning of the 20th century AD. The results of this research show that there is a development of style at the Bogor Zoological Museum in terms of its structural, non-structural and ornamental components. . There are at least 17 building styles with 3 dominant styles, namely neo-classical, art deco and local style (vernacular). Apart from that, the Bogor Zoological Museum can be said to be a representation of a research building in the late 19th to early 20th centuries because the structure of the building shows the characteristics of a research building.