Sungai merupakan bagian penting tata kelola sosial dan lingkungan masyarakat Kalimantan Barat dan menjadi penanda keberadaan sebuah komunitas. Sastra adalah gambaran dari tata kelola itu karena hidup dan berkembang sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Relasi antara sastra dan sungai dapat dilihat melalui ungkapan di dalam ujaran sastra. Gambaran sungai di dalam sastra berubah seiring dengan waktu yang menyebabkan perbedaan ungkapan dalam ujaran sastra Kalimantan Barat dalam bentuk puisi. Tulisan ini menggunakan semiotikdinamik sebagai alat analisis untuk melihat ungkapan sungai dan juga terhadap perubahan ujaran sastra. Alat analisis ini digunakan untuk mendapatkan dinamika ujaran-ujaran sastra tersebut. Selain itu, ekokritik juga digunakan untuk melihat arah ujaran sastra terkait sungai di dalam sastra di Kalimantan Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan sungai merupakan pilar penting kehidupan masyarakat Kalimantan Barat, yang dalam hal ini dipertegas melalui karya sastra.