Artikel ini mempelajari bagaimana makanan Indonesia direpresentasikan oleh para vlogger platform YouTube
yang tinggal di luar negeri. Terlepas dari kenyataan bahwa makanan Indonesia memiliki beragam rasa dan
proses memasak yang rumit yang melibatkan rempah-rempah dan bumbu yang kaya (Maharani, 2019), namun
secara komersial tertinggal. Saat makanan dari negara lain seperti Thailand dan Vietnam (Hananto, 2020) sudah
terkenal, hal ini tentu mempengaruhi cara pandang orang asing terhadap makanan Indonesia, seperti yang
terlihat di Amerika Utara, di mana terdapat lebih dari 1,000 restoran makanan Thai yang tersebar di Amerika
Serikat (Keasberry, 2020). Dengan menggunakan teori jaringan sosial komunikasi (Ritzer, 2014) dan
menganalisis keberadaan makanan Indonesia di luar negeri melalui konten-konten di platform Youtube, makalah
ini akan mengeksplorasi kemungkinan mempromosikan makanan Indonesia dengan memahami representasi
media makanan Indonesia di luar negeri, seperti dilansir vlogger YouTube terkenal.
This article examines the representation of Indonesian YouTube platform vloggers living abroad. Eventhough Indonesian food has a wide variety of flavours and a complicated cooking process involving richspices and seasonings (Maharani, 2019), it is lagging commercially. Food from other countries such asThailand and Vietnam (Hananto, 2020) is well-known. This popularity affects how foreigners viewIndonesian food, as seen in North America, where more than 1000 Thai Food restaurants across the UnitedStates (Keasberry, 2020). Using the social communication networking theory (Ritzer, 2014) and analysingthe presence of Indonesian food abroad through Youtube content, this paper will explore the possibility ofpromoting Indonesian food by understanding the representation of Indonesian food media abroad reportedby YouTube vloggers.