TB MDR merupakan masalah yang lebih sulit ditanggulangi dibandingkan dengan TB biasa, hal ini karena pengobatan menjadi lebih lama, lebih mahal dan tingkat keberhasilan pengobatan yang masih kurang. Kasus TB MDR di Kota Sukabumi pertama kali dilaporkan tahun 2012. Selama 5 tahun terakhir jumlah kasus TB MDR yang dilaporkan sebanyak 45 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian TB MDR di Kota Sukabumi tahun 2012 - 2017. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol dengan kasus adalah penderita TB MDR dan control adalah penderita TB BTA (+). Sampel sebesar 45 orang perkelompok diambil dari buku register TB dari tahun 2012 - 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PMO (p=0.04), riwayat pengobatan TB dengan relaps (p=0,013), riwayat pengobatan TB dengan gagal (p<0,001) dan fasyankes DOTS (p=0,04) berhubungan dengan kejadian TB MDR. Untuk mencegah terjadinya TB MDR Dinas kesehatan Kota Sukabumi harus melakukan tindakan pencegahan baik dengan sosialisasi dan penyuluhan pada masyarakat, pengadaan pelatihan pada petugas kesehatan yang dipelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta, melakukan monitoring dan evaluasi program TB secara berkelanjutan pada semua pelayanan kesehatan. Selain itu dinas harus mendorong petugas kesehatan yang ada di Puskesmas untuk memantau faktor risiko TB MDR.
MDR TB is a more difficult problem than TB, because MDR TB had longer treatment, more expensive treatment and less successful treatment. In Sukabumi, the first case of MDR TB found in 2012, in the last 5 years found cases of MDR as many as 45 cases. This research aims to find the risk factors of MDR TB in Sukabumi City at 2012 -2017. This research used case control study design with cases is TB MDR and control is TB BTA (+) . Number of samples 45 respondents for each group from register TB book. The results its PMO (p = 0.04), a history of relapse treatment (p = 0.013), a history of failed treatment (p <0.005) and DOTS (p = 0,04) association with MDR TB.To preventif MDR TB the Dinas Kesehatan always to conduct prevention efforts both with counseling for community, provision of training for health worker, monitoring and evaluation of sustainable TB program for health service. Dinas Kesehatan has support Puskesmas to observed risk factors of MDR TB.