Terdapat berbagai aspek yang memengaruhi dan membentuk perilaku seorang individu, baik secara positif maupun negatif. Aspek-aspek tersebut berupa ruang lingkup individu seperti keluarga dan lingkungan sosial. Rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana peran keluarga dan lingkungan sosial dalam pembentukan perilaku tokoh utama menggunakan Teori Behavioristik oleh B. F. Skinner (1938) didasari nilai-nilai budaya dan keluarga Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menambah sudut pandang baru dalam khazanah pola asuh tradisional dan memberi wawasan khusus dalam kategori karya sastra Jawa berbentuk cerita pendek. Data yang dijadikan bahan analisis pada penelitian ini adalah teks dialog serta narasi Cerkak Tekane Kabagyan yang menggambarkan nilai-nilai yang hendak diangkat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan psikologi sastra. Teori yang dijadikan landasan adalah Teori Behavioristik oleh B. F. Skinner (1938), pola asuh dalam keluarga Jawa menurut Hildred Geertz (1985), konsep Psikologi Jawa oleh Endraswara (2016), serta etika dalam budaya Jawa menurut Franz Magnis Suseno (1984). Setelah dilakukan analisis, ditemukan signifikansi antara pola asuh keluarga serta lingkungan sosial terhadap pembentukan dan perubahan perilaku seorang individu. Pola asuh keluarga yang seharusnya mengajarkan kaidah bermasyarakat yang berlaku dapat terganggu, ketika pola asuh yang digunakan selalu mengutamakan keinginan anak agar menghindari konflik. Kemudian menurut sudut pandang psikologi Jawa, intensitas dan frekuensi pertemuan seseorang dengan lingkungan sosialnya juga dapat memengaruhi perilaku individu.Terdapat berbagai aspek yang memengaruhi dan membentuk perilaku seorang individu, baik secara positif maupun negatif. Aspek-aspek tersebut berupa ruang lingkup individu seperti keluarga dan lingkungan sosial. Rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana peran keluarga dan lingkungan sosial dalam pembentukan perilaku tokoh utama menggunakan Teori Behavioristik oleh B. F. Skinner (1938) didasari nilai-nilai budaya dan keluarga Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menambah sudut pandang baru dalam khazanah pola asuh tradisional dan memberi wawasan khusus dalam kategori karya sastra Jawa berbentuk cerita pendek. Data yang dijadikan bahan analisis pada penelitian ini adalah teks dialog serta narasi Cerkak Tekane Kabagyan yang menggambarkan nilai-nilai yang hendak diangkat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan psikologi sastra. Teori yang dijadikan landasan adalah Teori Behavioristik oleh B. F. Skinner (1938), pola asuh dalam keluarga Jawa menurut Hildred Geertz (1985), konsep Psikologi Jawa oleh Endraswara (2016), serta etika dalam budaya Jawa menurut Franz Magnis Suseno (1984). Setelah dilakukan analisis, ditemukan signifikansi antara pola asuh keluarga serta lingkungan sosial terhadap pembentukan dan perubahan perilaku seorang individu. Pola asuh keluarga yang seharusnya mengajarkan kaidah bermasyarakat yang berlaku dapat terganggu, ketika pola asuh yang digunakan selalu mengutamakan keinginan anak agar menghindari konflik. Kemudian menurut sudut pandang psikologi Jawa, intensitas dan frekuensi pertemuan seseorang dengan lingkungan sosialnya juga dapat memengaruhi perilaku individu.Terdapat berbagai aspek yang memengaruhi dan membentuk perilaku seorang individu, baik secara positif maupun negatif. Aspek-aspek tersebut berupa ruang lingkup individu seperti keluarga dan lingkungan sosial. Rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana peran keluarga dan lingkungan sosial dalam pembentukan perilaku tokoh utama menggunakan Teori Behavioristik oleh B. F. Skinner (1938) didasari nilai-nilai budaya dan keluarga Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menambah sudut pandang baru dalam khazanah pola asuh tradisional dan memberi wawasan khusus dalam kategori karya sastra Jawa berbentuk cerita pendek. Data yang dijadikan bahan analisis pada penelitian ini adalah teks dialog serta narasi Cerkak Tekane Kabagyan yang menggambarkan nilai-nilai yang hendak diangkat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan psikologi sastra. Teori yang dijadikan landasan adalah Teori Behavioristik oleh B. F. Skinner (1938), pola asuh dalam keluarga Jawa menurut Hildred Geertz (1985), konsep Psikologi Jawa oleh Endraswara (2016), serta etika dalam budaya Jawa menurut Franz Magnis Suseno (1984). Setelah dilakukan analisis, ditemukan signifikansi antara pola asuh keluarga serta lingkungan sosial terhadap pembentukan dan perubahan perilaku seorang individu. Pola asuh keluarga yang seharusnya mengajarkan kaidah bermasyarakat yang berlaku dapat terganggu, ketika pola asuh yang digunakan selalu mengutamakan keinginan anak agar menghindari konflik. Kemudian menurut sudut pandang psikologi Jawa, intensitas dan frekuensi pertemuan seseorang dengan lingkungan sosialnya juga dapat memengaruhi perilaku individu.
There are various aspects that influence and shape the behavior of an individual, both positively and negatively. These aspects are in the form of individual scope such as family and social environment. This study’s research question concerns the role of an individual’s family and social environment regarding the main character's behavior using the Behaviorism Theory by B. F. Skinner (1938) based on Javanese cultural and family values. This study aims to add a new perspective on the treasures of traditional parenting and provide specific insights into the category of Javanese literary works in the form of short stories. The primary data in this study are the dialogue texts and narratives in Cerkak Tekane Kabagyan which describes the values that will be discussed. This research uses the analytical descriptive method alongside literary psychology. The theory used as the basis is the Behavioristic Theory by B. F. Skinner (1938), the parenting style in Javanese families according to Hildred Geertz (1985), the concept of Javanese Psychology by Endraswara (2016), and ethics in Javanese culture according to Franz Magnis Suseno (1984). The study found that there is a significant role between family upbringing and the social environment regarding the formation and behavior change of an individual. A family’s upbringing which is supposed to teach societal rules that are applied can be disrupted, this is due to the prioritization of a child’s desire in order to avoid conflict. In addition, according to Javanese psychology’s point of view, the intensity and frequency of one’s encounters with their social environment can also influence an individual’s behavior.