Penelitian ini mengestimasi rasio ambang batas CBDC ritel (rCBDC) Indonesia untuk tahap awal implementasinya dengan menggunakan rasio nilai transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terhadap uang beredar M1 sebagai proksi dari rCBDC. Penulis menggunakan regresi kuadratik ordinary least squares (OLS) sebagai metode penelitian dan optimisasi untuk menemukan rasio ambang batas. Dengan mempertimbangkan stabilitas sektor keuangan, ditemukan bahwa rasio threshold ada pada kisaran 0,26 - 0,28% dari uang beredar M1. Di samping itu, dengan mempertimbangkan konsumsi rumah tangga, rasio threshold sebesar 0,40%.
This study estimated the threshold ratio of Indonesian rCBDC in the early stage of its implementation and used the ratio of the transaction value of the Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) against the M1 (money supply) as a proxy for rCBDC. The author used ordinary least squares (OLS) quadratic regression as a research method and an optimization to find the threshold ratio. Considering the financial sector stability, it is found that the threshold ratio is in the range of 0.26 - 0.28% of the M1 money supply. In addition, by considering household consumption, the threshold ratio is 0.40%.