Penelitian ini mengkaji dinamika Museum Bataviaasch Genootschap dan peran masyarakat bumiputera dalam operasional museum. Penelitian ini mencoba menelusuri perkembangan dan pencapaian museum Bataviaasch Genootschap sehingga menjadi pelopor lembaga ilmu pengetahuan untuk khalayak seperti perpustakaan dan museum di Batavia. Rentang waktu penelitian mencakup periode tahun 1868 hingga 1942, atau sejak gedung baru museum di Koningsplein West selesai dibangun hingga masa pendudukan Jepang di Hindia Belanda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah dengan lima tahapan yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sumber primer yang digunakan adalah Inventaris Arsip Koninklijk Bataviaasch Genootschap dari koleksi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Museum Bataviaasch Genootschap memiliki peran dalam perkembangan ilmu pengetahuan di Hindia Belanda khususnya untuk perkembangan ilmu arkeologi, etnografi, prasejarah, dan perawatan candi. Selain itu, museum Bataviaasch Genootschap juga memiliki andil dalam memajukan permuseuman di Hindia Belanda salah satunya dengan melahirkan tokoh nasional sebagai perintis museum-museum baru di Indonesia.
This research examines the dynamics of the Bataviaasch Genootschap Museum and the role of the Bumiputera in its operations. The study aims to trace the development and achievements of the Bataviaasch Genootschap Museum, establishing it as a pioneer institution of knowledge for the public, such as libraries and museums, in Batavia. The research period covers the years 1868 to 1942, or from the completion of the new museum building at Koningsplein West until the Japanese occupation in the Dutch East Indies. The research employs a historical method with five stages: topic selection, source collection, verification, interpretation, and historiography. Primary sources used include the Inventory of the Koninklijk Bataviaasch Genootschap Archives from the collection of the National Archives of the Republic of Indonesia (ANRI). The research findings demonstrate that the Bataviaasch Genootschap Museum played a significant role in the development of scientific knowledge in the Dutch East Indies, particularly in the fields of archaeology, ethnography, prehistory, and temple preservation. Additionally, the Bataviaasch Genootschap Museum contributed to the advancement of museums in the Dutch East Indies, producing national figures who pioneered the establishment of new museums in Indonesia.