Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesejahteraan spiritualitas terhadap kualitas hidup pasien kanker setelah dikontrol faktor potensial pengganggu.
Metode: menggunakan desain analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian cross-sectional digunakan untuk menjelaskan fenomena yang diteliti pada satu waktu. Kami merekrut subjek penelitian di Rumah Sakit Prof. WZ Yohanes Kupang dari bulan April hingga Mei 2023. Kuesioner untuk mengukur kualitas hidup menggunakan EORTC QLQ C30.
Hasil: 107 pasien kanker menyelesaikan pengisian kuesioner penelitian. responden yang memiliki kualitas hidup kurang terjadi pada responden dengan tingkat kesejahteraan spiritualitas kurang sebanyak 70,7%. Responden yang memiliki kualitas hidup kurang tetapi memiliki kesejateraan spiritualitas baik sebanyak 39,4%. Sedangkan responden yang memiliki kualitas hidup baik namun kesejahteraan spiritualitas kurang sebanyak 29,3% dan lebih banyak pada tingkat kesejahteraan spiritualitas baik sebanyak 60,6%. Kualitas hidup cenderung dipengaruhi secara signifikan oleh kesejahteraan spiritualitas (p=0.003), fatigue (p=0.000), nyeri (p=0.000), mual muntah (p=0.000), dampak psikologis (p=0.000), dukungan keluarga (p=0.031).
Kesimpulan: kualitas hidup pasien kanker di pengaruhi oleh kesejahteraan spiritualitas, fatigue, nyeri, mual muntah, dampak psikologis, dukungan keluarga. Semakin baik kesejahteraan spiritualitas yang dimiliki pasien kanker maka kualitas hidup pasien akan meningkat.
Saran: perawat dapat melakukan pengkajian kebutuhan spiritualitas secara rutin menjadi data awal untuk menentukan intervensi terhadap pemenuhan kebutuhan spiritual membuat intervensi terkait pemenuhan kebutuhan spiritualitas pasien kanker.
Purpose: this study aims to determine the relationship of spiritual well-being to the quality of life of cancer patients after controlling for potential confounding factors. Method: using a correlative analytic design with a cross sectional approach. Crosssectional research is used to explain the phenomenon under study at one time. We recruited research subjects at Prof. Hospital. WZ Yohanes Kupang from April to May 2023. Questionnaire to measure quality of life using the EORTC QLQ C30. Results: 107 cancer patients completed the research questionnaire. Respondents who have a poor quality of life occur in respondents with a less spiritual level of well-being as much as 70.7%. Respondents who have a poor quality of life but have good spiritual welfare are 39.4%. Meanwhile, respondents who have a good quality of life but lack spiritual wellbeing are 29.3% and are more at a good level of spiritual well-being as much as 60.6%. Quality of life tends to be significantly influenced by spiritual well-being (p=0.003), fatigue (p=0.000), pain (p=0.000), nausea and vomiting (p=0.000), psychological impact (p=0.000), family support (p= 0.031). Conclusion: quality of life of cancer patients is affected by spiritual well-being, fatigue, pain, nausea and vomiting, psychological impact, family support. The better the spiritual well-being of cancer patients, the patient's quality of life will increase. Suggestion: nurses can carry out routine spiritual needs assessments as initial data to determine interventions to fulfill spiritual needs to make interventions related to meeting the spiritual needs of cancer patients.