Salah satu dampak pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19 adalah peningkatan angka kemiskinan. Strategi pembatasan sosial diantisipasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) dengan KSBB Pangan sebagai prioritas utama dan paling banyak melibatkan sektor privat sebagai donatur. KSBB Pangan menjadi wujud governansi kolaboratif. Penelitian ini mengaitkan governansi kolaboratif menggunakan perspektif tiga lipatan sebagai teori utama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk membahas governansi kolaboratif pada KSBB Pangan dari variabel nilai publik, situasi yang membutuhkan kebijakan, serta gaya kebijakan dan kultur administratif. Dari aspek nilai publik, dialog yang terjadi tidak membutuhkan waktu yang alama dengan stakeholder fokus pada peran masing-masing. Pada aspek situasi yang membutuhkan kebijakan terdapat kesepakatan pada fakta yakni kondisi dampak COVID-19. Kolaborasi menjadi nilai yang dipahami oleh semua pihak yang terlibat. Gaya kebijakan pada KSBB Pangan adalah antisipasi dengan kultur administratif gotong royong. Governansi kolaboratif pada KSBB Pangan mengalami kendala pada keberlanjutan.
One of the impacts of social restrictions due to the COVID-19 pandemic is an increase in poverty rates. The social restriction strategy through Large-Scale Social Restriction (PSBB) is anticipated by the DKI Jakarta Provincial Government with the Large-Scale Social Collaboration (KSBB) program, with Food KSBB as the top priority and most involving the private sector as donors. Food KSBB is seen as a form of collaborative governance. This research links the collaborative governance that it uses a threefold perspective as the main theory. This study uses a qualitative approach to discuss collaborative governance in the Food KSBB from the perspective of public value variables, situations that require policies, as well as policy styles and administrative culture. From the perspective of public values, the dialogue does not require time with stakeholders focusing on their roles. In the aspect of the situation that requires policy, there is agreement on the fact of the impact of COVID-19. Collaboration becomes a value that is understood by all parties involved. The policy style in KSBB Food is anticipation with the administrative culture of mutual cooperation. The collaborative governance at Food KSBB experienced constraints on sustainability.