https://access.unram.ac.id/wp-content/

UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Akulturasi Tradisi Kupatan Lebaran di Malaysia: Identitas Muslim Jawa di Malaysia = Acculturation of the Eid Al-Fitr Kupatan Tradition in Malaysia: The Identity of Javanese Muslim Diaspora

Ach Hakiki; Maman Lesmana, supervisor; Darmoko, examiner; Mina Elfira, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023)

 Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tradisi kupatan lebaran yang dibawa diaspora Muslim Jawa ke Malaysia. Tradisi Kupatan merupakan tradisi yang ada pada umat Islam Jawa yang diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga pada masa Kerajaan Demak untuk proses Islamisasi kala itu. Tradisi Kupatan dilaksanakan tujuh hari setelah hari Raya Idul Fitri, dalam bahasa Jawa ketupat atau kupat diartikan sebagai “Jharwa dhosok” yang juga berarti “ngaku Lepat” yakni seseorang harus mampu meminta maaf ketika melakukan suatu kesalahan. Dalam tradisi kupatan, ketupat menjadi hidangan utama, ketupat berbahan dasar beras, dibungkus dengan janur atau daun kelapa muda dengan bentuk persegi empat. Hadirnya tradisi kupatan di Malaysia karena dibawa oleh komunitas diaspora muslim Jawa, masyarakat lokal Malaysia menerima tradisi kupatan karena mereka memiliki beberapa kesamaan dalam tradisi, seperti bahasa, budaya, dan agama, oleh karena itu tradisi kupatan diterima dengan baik dan menghasilkan nilai-nilai positif bagi masyarakat lokal Malaysia. Pada perkembangannya tradisi kupatan lebaran muslim Jawa dalam diaspora muslim Jawa mengalami akulturasi, namun tidak mengubah hal yang bersifat esensial atau makna pada tradisi tersebut, terbukti bahwa tujuan diadakannya tradisi kupatan lebaran masih sesuai dengan makna dan tujuan awal. Tradisi kupatan lebaran diaspora muslim Jawa di Malaysia menjadi sebuah identitas tersendiri bagi diaspora muslim Jawa, karena masyarakat diaspora muslim lain tidak melakukan itu, dan mempunyai ciri khas yang berbeda. Penulis mengambil studi kasus tradisi kupatan lebaran dalam diaspora muslim Jawa di Malaysia untuk mengetahui bagaimana tradisi tersebut mengalamai akulturasi dan sejauh mana tradisi tersebut menjadi identitas bagi diaspora muslim Jawa di Malaysia. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan sumber data kepustakaan. Konsep yang digunakan adalah akulturasi budaya dan identitas budaya.

This study aims to analyze the Eid kupatan tradition brought by the Javanese Muslim diaspora to Malaysia. The Kupatan tradition is a tradition that existed among Javanese Muslims which was introduced by Sunan Kalijaga during the Demak Kingdom for the Islamization process at that time. The Kupatan tradition is carried out seven days after Eid al-Fitr, in Javanese, ketupat or kupat is interpreted as "Jharwa dhosok" which also means "admit Lepat" that is, one must be able to apologize when one makes a mistake. In the kupatan tradition, ketupat is the main dish, a rice-based ketupat wrapped in janur or young coconut leaves in a rectangular shape. The presence of the kupatan tradition in Malaysia was brought about by the Javanese Muslim diaspora community, the local Malaysian community accepted the kupatan tradition because they have several similarities in tradition, such as language, culture and religion, therefore the kupatan tradition was well received and produced positive values for Malaysian local community. In its development, the Javanese Muslim Eid kupatan tradition in the Javanese Muslim diaspora has acculturated, but does not change essential things or the meaning of the tradition, it is evident that the purpose of holding the Eid Kupatan tradition is still in accordance with the original meaning and purpose. The tradition of Eid kupatan for the Javanese Muslim diaspora in Malaysia has become a separate identity for the Javanese Muslim diaspora, because other Muslim diaspora communities do not do that, and have different characteristics. The author takes a case study of the Eid kupatan tradition in the Javanese Muslim diaspora in Malaysia to find out how this tradition has acculturated and to what extent this tradition has become an identity for the Javanese Muslim diaspora in Malaysia. The author uses qualitative research methods, with library data sources. The concept used is cultural acculturation and cultural identity.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Ach Hakiki.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : ix, 51 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-pdf 15-23-51791690 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920520072
Cover