Penelitlan ini berlujuan untuk mengetahul pengaruh pelatihan dan
kompensasi terhadap produktivitas kenja karyawan bagian produksi
PT. Hartono lstana Teknologi di Kudus. Selain ilu juga untuk melihat
hubungan karakteristik responden dengan persepsi kalyawan terhadap
program pelatihan, kompensasi dan produktivitas keria serta yang terakhir
bertuiuan untuk mengetahui factor-faktor pelatihan dan kompensasi yang
mempengaruhi procluktivitas kerja. Untuk mengetahui beberapa hal tersebut
di atas sample yang diambil untuk penelitian sebesar 11% clari 906 orang
yaitu 100 orang karyawan.
Dan hasll pembahasan yang mengacu pada data hasil penelitian
yang menggunakan kuesioner dengan pemyataan berslruktur( Skala Likert)
yang diolah dengan menggunakan Personal Computer Program Statistical
Product and Service Solutions ( SPSS) versi 10.1, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial pelatihan berhubungan kuat dan signitikan terhadap
produktivitas kerja. Demikian pula terhadap hasil regresinya dimana pelatihan
juga berpengaruh secara positif terhadap produktivitas kerja. Hal ini juga
terjadi pada kompensasi, namun hubungannya lemah. Sedang hasii
regresinya juga berpengaruh walaupun lebih kecil iika dibandingkan dengan
pelatihan. Secara bersama-sama, variabel peiatihan dan kompensasi
memiliki hubungan yang kuat dan berpangaruh secara positif dan signitikan.
Bahkan secara simu1tan baik hubungan dan pengaruhnya terhadap
produktivitas kerja Iebih kuat dan besar b' dibandingkan dengan hasii
korelasi parsial dan regresi sederhana
Dari hasil pengolahan data dan pembahasannya juga ditemukan
faktor-faktor dari pelatihan dan kompensasi yang mempengaruhi produktivitas
kerja karyawan, faktor dari pelatihan yaitu manfaat pelatihan, materinya,
jenisnya, frekuensi, metode dan fasilitas, dan Iama pelatihan_ Sedangkan
faktor dari kompensasi yaitu penghargaan yang adil, insentif bagi karyawan
yang berprestasi dan sangsi indisipliner. Dari hasil pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa program yang diterapkan, utamanya kompensasi belum
berjalan secara optimal. Sebagai solusinya dalam menetapkan kebijakan
kdmpensasi, perlu adanya lransparansi dari pihak manajemen kepada
karyawan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan
informasi selain melalui pertemuan-pertemuan, iuga dapat melaiui papan
pengumuman yang mudah dibaca dan dijangkau oleh setiap karyawan.