Terpacu oleh krisis moneter di Indonesia, sejumlah perempuan merantau menjadi pembantu rumah tangga di negeri orang. Pendapatan yang relatif tinggi sebagai pembantu (Tenaga Kerja Wanita/TKW) di negara asing selain tentunya menopang pendapatan keluarga, juga membantu neraca perdagangan negara. TKW secara umum mencerminkan hubungan berbagai lintasan hirarkis antarkelas, lokalitas/suku bangsa dan gender. Studi lapangan tentang mobilitas TKW yang berasal dari Nusa Tenggara Timur ini menunjukkan bahwa menjadi TKW merupakan salah satu strategi mobilitas perempuan dalam menempatkan diri pada alur hubungan kekuasaan. Dengan menggunakan studi kasus, studi ini bermaksud menguak dan memahami lebih jauh keadaan dan proses mobilitas TKW. Terminologi lokal 'langgar laut' dipakai sebagai konsep analitik untuk mendalami perpindahan fisik dan metaforik yang dialami dan dipilih para perempuan untuk mencapai jajaran hubungan sosial yang diinginkannya.