Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar paratiroid hormon (PTH) wanita posmenopaus Melayu Malaysia yang tinggal di pedesaan. Penelitian yang bersifat survei ini melibatkan sebanyak 169 orang yang tinggal di IS desa di sekitar Sepang, Selangor, Malaysia. Umur sampel berkisar antara 49 sampai 74 tahun dengan rata-rata umur sebesar 62.2 ± 7,04 tahun. Penelitian ini bersifat survei. PITH diukur dengan menggunakan metode immunoraiomelric assay (IRMA). Atat-alat lain yang digunakan antara lain skin pigmentation untuk mengukur melanin kulit dan karada scan untuk mengukur lemak tubuh. Konsumsi pangan diukur dengan menggunakan metode food recall 24 jam. Analists zat gtzi dihitung menggunakan program Nutritionist IV.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar PTH (pmol/l) sebesar 5,57 ± 2,58 dengan kadar minimun 1,7 dan kadar maksimum 20,8. Sebagian besar sampel mempunyai kadar PTH normal yaitu sebanyak 134 orang (79,3%), sedangkan yang menderita hiperparatiroid sebanyak sebanyak 35 orang (20,7%). Rata-rata melanin kulit sebesar 46,14 ± 12,13: indeks berat badan (kg/m2) 26,41 ± 5,24; dan lemak tubuh (%) 35,39 ± 5,97. Rata-rata konsumsi zat gizi yaitu vitamin D (meg) sebesar 2,95 ± 1,99; kalsium (mg) 422,95 ± 228,16 dan fosfor (mg) 1068,83 ± 499,46. Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson diketahui bahwa kadar lemak dalam tubuh (r = 0,186 dan p < 0,05) dan indeks beraf badan (r = 0,184 dan p < 0,05) mempunyai kaftan dengan kadar PTH. Sementara itu, melanin kulit. konsumsi vitamin D. kalsium dan fosfor tidak menunjukkan adanya kaitan dengan kadar PTH.