Media massa mempunyai peranan yang besar pada Pembangunan Nasional untuk menggerakkan partisipasi masyarakat. Peranan tersebut lebih terasa didaerah perkotaan, karena perkembangan teknologi komunikasi yang amat pesat dan pertumbuhan masyarakat menjadi masyarakat massa.
Salah satu masalah penting dalam Pembangunan Nasional adalah Gerakan Keluarga Berencana. Pertambahan penduduk yang tidak terkendali akan menghambat laju Pembangunan Nasional. Sasaran penting dalam Gerakan Keluarga Berencana adalah Pasangan Usia Subur (PUS).
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh media massa terhadap sikap kemandirian dari wanita. Pasangan Usia Subur dalam berkeluarga berencana atau ?KB Mandiri". Dari analisis ini diharapkan diketahui bagaimana korelasi antara pengenaan media massa dan tingkat pengetahuan wanita dari PUS mengenai KB Mandiri, tanggapan dari wanita PUS mengenai KB Mandiri, kecenderungan perilaku wanita dari PUS untuk melaksanakan KB Mandiri serta pembentukan sikap kemandirian berkeluarga berencana.
Penelitian ini didasarkan pada teori Belajar Sosial dari Bandura dan model Stimulus-Organisme-Respons (S-O-R). Berdasarkan teori dan model tersebut hipotesis disusun, bahwa makin tinggi pengenaan media massa tarhadap wanita dari Pasangan Usia Subur makin tinggi pengetahuan, tanggapan, kecenderungan perilaku dan sikap mereka mengenai Keluarga Berencana.
Untuk mengetahui hipotesis tersebut, kuesioner dan wawancara disebar dan dilakukan terhadap 100 orang wanita dari Pasangan Usia Subur di Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Hasil tersebut dianalisis secara komputerisasi dengan mempergunakan program Statistical Analysis System (SAS) yang hasilnya menunjukkan hipotes dapat diterima.