ABSTRAKSistem Informasi Manajemen Kesehatan merupakan sarana untuk merubah data menjadi suatu informasi Kesehatan. Informasi ini dibutuhkan oleh pimpinan dalam pengambilan keputusan pada saat melaksanakan langkah-langkah fungsi manajemen. Untuk itu diperlukan kemampuan manajemen pimpinan yang terdiri dari pengetahuan dan ketrampilan dalam melaksanakan proses itu, dengan menggunakan informasi yang tersedia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan manajemen pimpinan dengan pelaksanaan SINK tahun 1987-1988 pada Fasyankes ABRI di Jakarta.
Fasyankes ABRI merupakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan milik ABRI yang melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar. Fasyankes merupakan unsur terdepan dalam pembinaan kesehatan masyarakat ABRI. Kemampuan manajemen pimpinan terdiri dari ; Ketrampilan konsep, pengetahuan 7 pelayanan kesehatan pokok, ketrampilan manusiawi dan pengetahuan ketrampilan administrasi. Sedangkan pelaksanaan SIMK dilihat dari : Penggunaan informasi dalam manajemen, pengetahuan petugas SIMK dan keadaan di Ruang data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar Fasyankes ABRI mempunyai mutu pelaksanaan SINK yang kurang ( 40,6% ). Mutu yang kurang ini terutama disebabkan mutu penilaian di ruang data yang sebagian besar kurang yaitu 89,2% .
Dari hasil analisa yang dilakukan dengan menggunakan Uji Goodman - Kruskal serta uji Kolmogorof - Smirnov menunjukkan adanya hubungan antara kemampuan manajemen pimpinan dengan pelaksanaan SMIK. Selain itu telah dibuktikan adanya perbedaan - perbedaan itu cukup bermakna. Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin baik kemampuan manajemen Pimpinan semakin baik pelaksanaan SIMK.
Ketrampilan manusiawi dari pimpinan merupakan f aktor yang paling menentukan keberhasilan dalam langkah -- langkah manajemen sehingga menghasilkan pelaksanaan SIMK yang memadai dan dapat menghasilkan Informasi yang bisa dimanfaatkan.
Disarankan untuk memberikan penataran tentang Peranan informasi dalam manajemen Fasyankes ABRI terhadap pimpinan dan pelaksana kegiatan informasi , sehingga dapat diharapkan perbaikan dalam pelaksanaan SIMK terutama keadaan di Ruang data yang melaksanakan pencatatan, pengumpulan pengolahan dan penyajian data.
Selain itu disarankan pula untuk menyeragamkan nama Fasyankes ABRI menjadi Balai Kesehatan Prajurit ABRI untuk memudahkan langkah-langkah penyempurnaan SIMK di lingkungan ABRI.