ABSTRAKUntuk menentukan variabel prediktor terhadap ketahanan hidup penderita pascainfark dilakukan penelitian secara retrospektif terhadap 174 orang penderita yang dirawat di RSJHK dalam periode 1 Januari 1986 sampai dengan 31 Desember 1987. Pengamatan penderita dilakukan sampai tanggal 28 Februari 1989.
Sebanyak 16 variabel diuji secara univariat dengan uji Log-Rank dan selanjutnya dengan 'Step-wise variable selection' untuk analisis multivariat. Terbukti secara bermakna 5 variabel yang mempengaruhi angka ketahanan hidup yaitu: jenis kelamin (X2 = 15,70; p < 0,00), riwayat infark terdahulu (X2 = 6,55; p < 0,025), riwayat penyakit diabetes mellitus (X2 = 7,82; p t 0,01), riwayat gagal jantung selama perawatan (X2 = 14,58; p < 0,005) dan adanya blok cabang berkas kanan His (X2=15,29; p< 0,005). Dan 4 diantaranya, kecuali riwayat penyakit DM merupakan faktor rediktor yang independen
Angka ketahanan hidup secara keseluruhan yang diperoleh dengan cara Kaplan Meir adalah sebesar 89,6 ± 2,36 % selama pengamatan 3 tahun. Diperlukan tindakan yang agresif terhadap penderita dengan faktor-faktor tersebut untuk memperbaiki ketahanan hidup penderita pascainfark berikut kualitas hidupnya.