ABSTRAKUpaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah merupakan prioritas utama pembangunan nasional di sektor pendidikan, karenanya sangat dibutuhkan tenaga guru yang secara profesional ditugaskan secara penuh untuk melaksanakan pendidikan di sekolah. Dan untuk menjamin pembinaan karir guru yang berstatus PNS, sejak 2 Mei 1989 melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dikeluarkan dan diberlakukan Keputusan MENPAN nomor 26 1989 tentang Angka Kredit
Jabatan Guru dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (dan disempumakan menjadi Keputusan MENPAN nomor 84/1993), sebagai suatu sistem penilaian prestasi kerja guru PNS, guna menentukan kenaikan pangkatl jabatan setingkat diatas pangkat/jabatan sebelumnya.
Sejak diberlakukan secara efektif pada periode kenaikan pangkat per-Oktober 1990 s.d. Juli 1992 (4 semester), terdapat 22,47 % dari 44.313 orang guru PNS di DKI Jakarta yang telah memanfaatkan angka kredit jabatan guru (AKJG) untuk kenaikan pangkatljabatan-nya. Keadaan ini menggelitik keingin-tahuan penulis untuk mengungkap dan meneliti lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi fenomena tersebut diatas, yang secara khusus ingin memperoleh gambaran mengenai sikap guru PNS terhadap butir butir kegiatan profesional berdasarkan AKJG, dan sekaligus ingin melihat hubungannya dengan penilaian dirinya tentang prestasi kuantitatifnya.
Dengan mempelajari sikap guru PNS terhadap butir-butr kegiatan profesional bedasarkan AKJG, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan prediksi derajat penilaian diri tentang prestasi kuantitatifnya, yang selanjutnya diharapkan akan diperoleh Iangkah-langkah positif yang dapat disumbangkan sebagai sumbangan pemikiran, guna mencapai tujuan yang lebih besar lagi, yakni peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
Untuk mempermudah pelaksanaan analisis terhadap hasil penelitan, dipergunakan teknik multiple regression dengan bantuan program SPSS, yang dilakukan juga terhadap uji reliabilitas dan validitas konstruk alat ukur penelitian, setelah dianalisis dengan program SPS (serf program statistik ), modul analisis butir (item analysis).
Secara umum hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa hipotesa yang mengatakan adanya hubungan yang signifikan antara sikap terhadap butir-butir kegiatan profesional berdasarkan AKJG dengan penilaian dirinya tentang prestasi kantitatifnya, belum terbukti kebenarannya.
Namun secara khusus penelitian ini berhasil mengungkapkan bahwa sikap guru terhadap butir-butir kegiatan profesional guru sebagaimana dimaksud sistem AKJG cukup positif , namun sikap yang positif tersebut tidak bisa dijadikan sebagai prediktor bagi penilaian dirinya tentang prestasi kuantitatifnya. Mengingat penelitian yang berkaitan dengan sistem AKJG ini praktis belum ada, karenanya penulis menganggap perlu ada penelitian lanjutan, yang mampu mengungkap pola nilai dan persepsi yang berkembang di lingkungan guru PNS terhadap sistem AKJG secara keseluruhan ini, karena nilai merupakan faktor dominan dalam pembentukan sikap dan motivasi individu. Disamping itu juga disarankan kepada instansi yang bertanggung jawab terhadap pembinaan karir guru dalam rangka peningkatan kemampuan profesional guru agar dapat mengembangkan model-model yang efektif dan efisien dalam mensosialisasikan sistem AKJG, misalnya dengan melibatkan secara aktif guru sebagai subyek penilaian didalam menentukan ukuran dan kriteria yang tepat.