ABSTRAKInflasi biaya kesehatan yang disebabkan oleh pengaruh berbagai faktor jauh lebih tinggi dibandingkan laju inflasi ekonomi secara umum. Total biaya kesehatan per karyawan PT. ITP meningkat rata-rata 19% per tahun pada periode 1993-1996 dan biaya per kasus perawatan rumah sakitnya meningkat 34% dari Rp 1.106.241,- pada tahun 1995 menjadi Rp 1.486.288,- pada tahun 1996. Sistem pembayaran rumah sakit yang berlaku di PT. ITP saat ini ialah sistem managed fee for service. Pengalaman di Amerika Serikat menunjukkan bahwa pembiayaan kesehatan dengan menggunakan sistem ini tanpa kendali telah mengakibatkan meningkatnya biaya pelayanan kesehatan secara cepat. Meningkatnya biaya pada sistem fee for service karena perbedaan perlakuan oleh penyedia pelayanan kesehatan (PPK). Pasien PT. ITP secara generik dapat disebut insured yang mungkin merangsang utilisasi lebih tinggi.
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan perlakuan terhadap pasien perusahaan dan pasien pribadi dilakukan studi perbandingan penaganan pasien antara pasien PT. ITP dan pasien pribadi yang membayar sendiri biaya perawatannya (out of pocket payment).
Disain penelitian adalah Cross-Sectional. Penelitian dilakukan terhadap penderita Demam Berdarah Dengue yang dirawat di .kelas IIB Rumah Sakit Umum Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1996. Jumlah pasien PT. ITP ialah 42 orang dan pasien pribadi ialah 31 orang. Oleh karena populasinya relatif sedikit maka seluruh pasien diambil sebagai subjek studi (total sampling). Data diambil dengan mengabstraksi medical record
Dari analisis terhadap hasil penelitian diperoleh temuan sebagai berikut :
Pada uji bivariat antara variabel pemeriksaan penunjang medis dan variabel asal pasien didapatkan empat jenis pemeriksaan dari empat belas jenis pemeriksaan yang dilakukan, yaitu pemeriksaan fungsi ginjal, pemeriksaan fungsi hati, pemeriksaan gula darah, dan pemeriksaan ECG berbeda secara bermakna (p<0,05). Sedangkan perbedaan pada sepuluh jenis pemeriksaan lainnya adalah tidak bermakna. Secara keseluruhan rata-rata skor pemeriksaan pasien PT. ITP adalah 17,4 dan rata-rata skor pasien pribadi adalah 20,9. Perbedaan rata-rata skor ini tidak bermakna pada a=0,05.
Pada uji bivariat pemberian tiga belas jenis obat dan variabel asal pasien tidak memberikan perbedaan yang bermakna (p>0,05). Secara keseluruhan rata-rata skor pengobatan pasien PT. ITP adalah 18,1 dan rata-rata skor pasien pribadi adalah 19,2.
Perbedaan rata-rata hari rawat Pasien PT. ITP dan pasien pribadi tidak bermakna secara statistik (p>0,05).
Pada uji bivariat antara variabel biaya perawatan dan variabel asal pasien ditemukan ada perbedaan biaya obat, biaya alat disposable, dan biaya administrasi (p
Akan tetapi secara keselurulian rata-rata biaya perawatan pasien PT. 1TP dan pasien _ pribadi secara statistik tidak berbeda bermakna (p>0,05).