Di satu pihak Polri sangat diterapkan kehadirannya di tengah masyarakat untuk menciptakan rasa aman dan kondisi yang tertib serta patuh kepada hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Tetapi, dalam kenyataanya, Polri tidak selalu dapat memuaskan harapan semua pihak. Diduga bahwa faktor utamanya adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia Polri, dan untuk mengatasinya diperlukan adanya penyesuaian pendidikan dan latihan di lingkungan Polri termasuk pendidikan S1 di PTIK.
Berangkat dari dugaan tersebut di atas maka tujuan penelitian ini di samping berusaha mengungkap tingkat relevansi kurikulum S1 PTIK dengan tugas Kepolisian dan pelaksanaan kurikulumnya, juga pola pembinaan tenaga akademik yang dilaksanakan di PTIK selama ini, kendalakendala yang dihadapi, dan akhirnya dapat mengemukakan pola yang dianggap lebih sesuai untuk diterapkan.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei. Besar sampel seluruhnya 296 orang yang terdiri dan 100 lulusan, 146 pengelola pendidikan, dan 50 pengguna lulusan PTIK.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa, untuk mengembangkan PTIK sebagai lembaga pembentuk sumber daya manusia Polri ternyata banyak faktor yang terkait seperti: kualitas talon, mutu tenaga akademik, fasilitas belajar mengajar, lingkungan, dan sistem kurikulum. Dari apa yang menjadi fokus penelitian terungkap bahwa, tingkat relevansi kurikulum S1 PTIK dengan tugas Kepolisian menurut persepsi pengelola, lulusan, dan pengguna lulusan termasuk dalam kategori kurang. Demikian halnya dengan pelaksanaan kurikulum di PTIK ternyata masih termasuk ke dalam kategori kurang memadai. Sedangkan dari faktor mutu tenaga akademik, khususnya yang terkait dengan pembinaan tenaga akademik terungkap bahwa: tenaga akademik di PTIK di samping membutuhkan pembinaan dalam hal pengembangan kompetensi mengajar, baik dalam hal pengembangan sistem instruksio-nal maupun penguasaan materi pelajaran, juga membutuhkan pembinaan untuk mengembangkan kemampuan meneliti, mengikuti pendidikan lanjut yakni program pasca sarjana dan program-program non-gelar, peningkatan kemampuan manajerial, dan pembinaan untuk dapat berperan serta dalam program pengabdian pada masyarakat.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi para dosen, staf, dan pimpinan di PTIK, untuk memperbaiki dan mengembangkan materi dan pelaksanaan kurikulum, serta pola pembinaan tenaga akademik yang lebih sesuai untuk diterapkan.