Masa nifas adalah masa sesudah persalinan. Selama periode ini, terjadi proses yang memungkinkan tubuh memulihkan kembali organ-organ reproduksinya. Pada masa nifas ini kadang-kadang diikuti dengan terjadinya komplikasi, seperti infeksi, pendarahan, dan preeklamsia/eklamsia. Komplikasi ini merupakan penyebab terbesar yang dapat menimbulkan kematian. Demam nifas (morbiditas puerperalis) merupakan gejala terjadinya infeksi nifas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya demam nifas. Disain yang digunakan adalah kasus kontrol. Jenis data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 1995. Data diolah dan dianalisis secara bivariat dan multivariat dengan menggunakan analisa logistik regresi.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara faktor jenis penolong persalinan (p=4,049) dengan terjadinya demam nifas setelah dikendalikan faktor frekwensi pemeriksaan kehamilan (p=9,447). Ibu hamil yang persalinannya ditolong oleh dukun memiliki risiko untuk mengalami demam nifas 2 kali dibandingkan ibu hamil yang persalinannya ditolong oleh dokter/perawat/bidan. Oleh karena itu perlu disarankan kepada masyarakat agar melakukan pemeriksaan dengan tenaga kesehatan seperti dokter/bidan/perawat.
The Factors Related to Morbidity PuerperialPuerperium is a period that comes after a woman gives a birth. During this period, there is a kind of process which leads the body itself tries to recover woman's reproduction organs. This period is sometimes followed by a complication, such as infection, bleeding, and preeclamsia/eclamsia. Such complication is the biggest of factor that cause early maternal death. Morbidity Puerperial is symptom of puerperium infection.
The research purpose is finding out the factors that related with Morbidity Puerperial. To overcome the aim, this research based on a control case as its research design. The data is acquired from Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Depkes RI 1995 and would be analyzed by bivariat and multivariat procedures from logistic regression analysis.
The research result shows that there is a significant relationship between the factor of giving birth safety (p=0.049) with Morbidity Puerperial which has been controlled by pregnancy examination factor (p=0.047). A pregnant woman who gives her birth with the help from a traditional medical practitioner will have twice risk greater than the one who gets help from doctor or midwife. Therefore, the public should know that really important to be examined by doctor or midwife for their own good.