Latar Belakang: Faktor kunci yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dan
pencegahaan kecelakaan adalah iklim keselamatan. Berdasarkan dari data PLN
mayoritas pelaporan INSPEKTA adalah perilaku tidak aman. Iklim keselamatan dapat
diukur dengan beberapa dimensi dan beberapa penelitian menilai dimensi-dimensi pada
iklim keselamatan yang memiliki hubungan dengan perilaku untuk mengurangi
terjadinya kecelakaan. Tujuan : Menganalisis hubungan dimensi pada iklim keselamatan
dengan perilaku keselamatan pada pekerja di PLN PUSMANPRO di project
pembangunan kelistrikan PST JATENG I. Metode: Penelitian cross sectional ini
melibatkan 120 orang pekerja pada Project PLN PUSMANPRO PST JATENG I. Data
primer diperoleh menggunakan kuesioner skala likert yang mengacu pada kuesioner
dari beberapa penelitian sebelumnya. Hasil: Pada dimensi iklim keselamatan hasil
analisis univariat semua dimensi lebih banyak berkategori rendah dan analisis bivariat
menghasilkan pada dimensi komitmen dan nilai-nilai dengan P value = 0,000 dan nilai
korelasi 0,268, dimensi pelatihan dengan P value = 0,000 dan nilai korelasi 0,318,
dimensi komunikasi P value = 0,002 dan nilai korelasi 0,274, persiapan kondisi darurat
P value = 0,000 dan nilai korelasi 0,362, dimensi prioritas keselamatan P value = 0,001
dan nilai korelasi 0,318, dimensi justifikasi risiko P value = 0,000 dan nilai correlation
0,503, dimensi keterlibatan subkontraktor P value = 0,000 dan nilai korelasi 0,390,
dimensi insentif keselamatan P value = 0,001 dan nilai korelasi 0,309, dimensi
manajemen program keselamatan P value = 0,000 dan nilai korelasi 0,435, dimensi
pengetahuan keselamatan P value = 0,000 dan nilai korelasi 0,372, dimensi motivasi
keselamatan P value = 0,000 dan nilai korelasi 0,416 dapat diketahui pada nilai tersebut
memiliki hubungan positif dengan perilaku keselamatan kecuali dimensi lingkungan
kerja dengan P value = 0,904 dan nilai correlation 0,011. Kesimpulan: Terdapat
hubungan yang positif antara dimensi iklim keselamatan dengan perilaku keselamatan
sehingga penerapan keselamatan kerja pada PLN PUSMANPRO PST JATENG I untuk
membentuk perilaku keselamatan pada pekerja dapat melalui peningkatan iklim
keselamatan serta fasilitas yang mendukung program keselamatan yang dapat
mengurangi terjadinya kecelakaan pada proyek.
Background: The key factor needed to achieve success and prevent accidents is thesafety climate. Based on PLN data, the majority of INSPEKTA reports are unsafebehavior. Safety climate can be measured by several dimensions and several studiesassess the dimensions of safety climate that have a relationship with behavior to reducethe occurrence of accidents. Objective: To analyze the relationship between dimensionsof safety climate and safety behavior of workers at PLN PUSMANPRO in the PSTJATENG I electricity development project. Methods: This cross sectional studyinvolved 120 workers at the PLN PUSMANPRO PST JATENG I Project. Primary datawere obtained using a Likert scale questionnaire that referring to the questionnairesfrom several previous studies. Results: In the dimension of safety climate, the results ofthe univariate analysis of all dimensions are more in the low category and bivariateanalysis results in the dimensions of commitment and values with P value = 0.000 andcorrelation value 0.268, training dimension with P value = 0.000 and correlation value0.318, communication dimension P value = 0.002 and correlation value 0.274,emergency preparation P value = 0.000 and correlation value 0.362, safety prioritydimension P value = 0.001 and correlation value 0.318, risk justification dimension Pvalue = 0.000 and correlation value 0.503, subcontractor involvement dimension Pvalue = 0.000 and the correlation value is 0.390, safety incentive dimension P value =0.001 and the correlation value is 0.309, the safety program management dimension Pvalue = 0.000 and the correlation value is 0.435, safety knowledge dimension P value =0.000 and the correlation value is 0.372, safety motivation dimension P value = 0.000and a correlation value of 0.416 can be seen at the value of it has a positive relationshipwith safety behavior except for the work environment dimension with P value = 0.904and a correlation value of 0.011. Conclusion: There is a positive relationship betweenthe dimensions of safety climate and safety behavior so that the application of worksafety at PLN PUSMANPRO PST JATENG I to shape safety behavior in workers canbe through improving the safety climate and facilities that support safety programs thatcan reduce accidents on the project.