Pandemi Covid-19 menyebabkan terhambatnya pasien Program Rujuk Balik (PRB)
untuk melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan. Salah satu solusi pelayanan kesehatan
untuk pasien PRB dalam situasi pandemi Covid-19 adalah dengan mengadopsi layanan
telemedicine. Namun, sebagian besar peserta PRB merupakan pasien berusia lanjut dan
tidak terlalu mahir dalam menggunakan perangkat elektronik. Sehingga, apakah
memungkinkan layanan telemedicine dapat dikembangkan untuk pasien PRB? Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk memetakan permasalahan dan kebutuhan pengembangan
telemedicine bagi peserta PRB dan menyusun prototype telemedicine untuk peserta PRB.
Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berupa telaah regulasi dan wawancara
mendalam. Penelitian ini menunjukkan bahwa telemedicine untuk pasien PRB dapat
dikembangkan untuk menghindari penularan Covid-19 pada pasien kronis yang berisiko
tinggi dan pelayanan telemedicine berpotensi untuk dapat terus dimanfaatkan setelah
pandemi berakhir karena penggunaan telemedicine akan sangat membantu bagi pasien yang
jauh dari fasilitas kesehatan atau pasien yang memiliki keterbatasan waktu untuk mengakses
fasilitas kesehatan. Permasalahan utama dalam pengembangan layanan telemedicine pasien
PRB yang dirasakan oleh user adalah pelaksanaan pemeriksaan fisik dan penunjang serta
memastikan hasil pemeriksaan akurat, validasi data dokter dan pasien, pencatatan rekam
medis secara online dan penyimpanan data yang aman, mekanisme penjelasan obat secara
detail ke pasien dan mekanisme pemberian obat sehingga pasien tidak perlu datang ke
faskes, monitoring kondisi pasien kronis secara berkala, pasien lansia yang tidak familiar
dengan teknologi terkinidan hilangnya aspek sentuhan dan interaksi manusia dalam
pelayanan telemedicine. Solusi terhadap permasalahan tersebut, menjadi dasar
pengembangan desain prototype telemedicine pasien PRB, yaitu menambahkan fitur voice
& video call untuk mempermudah dokter melakukan pemeriksaan fisik secara virtual
disertakan dengan petunjuk pemeriksaan fisik secara virtual, proses validasi data dokter dan
pasien saat mengakses layanan telemedicine dan menampilkan STR & SIP dokter dalam
aplikasi telemedicine yang dilengkapi dengan link validasi data di Konsil Kedokteran
Indonesia, sistem telemedicine yang berbasis pada fasilitas kesehatan, sehingga data rekam
medis pasien tersimpan di faskes, resep obat dilengkapi dengan penjelasan cara penggunaan
obat dan fitur pengantaran obat ke rumah dengan bekerjasama dengan jasa penagntaran,
menambahkan fitur monitoring kondisi pasien secara berkala, menyederhanakan fitur
telemedicine dengan langkah-langkah yang mudah dipahami dan mengadakan admin
asistensi untuk mengarahkan pasien lansia., menambahkan fitur voice& video call dalam
telemedicine disertai dengan SOP bagi dokter untuk memastikan aspek humanisme menjadi
sentral dalam pelayanan telemedicine. Berdasarkan hasil uji kelayakan aplikasi didapatkan
bahwa user pasien dan dokter menganggap bahwa desain aplikasi menarik, mudah untuk
diingat, terhindar dari kesahalan dan aman digunakan, mudah untuk dioperasikan, efisien
dalam memberikan dan mendapatkan pelayanan kesehatan dan user puas dengan aplikasi
telemedicine.
The Covid-19 pandemic hampered Program Rujuk Balik (PRB) patients frommaking visits to health services. One of the healthcare solutions for PRB patients in aCovid-19 pandemic era is telemedicine services. However, most of the PRB patients wereelderly and were not very adept at using electronic devices. So, is it possible fortelemedicine services to be developed for PRB patients? The purpose of this research is tomap the problems and needs of developing telemedicine for PRB patients and to compile atelemedicine prototype for PRB patients. This research method is qualitative research in theform of regulations review and in-depth interviews. This study shows that telemedicine forPRB patients can be developed to avoid transmission of Covid-19 in high-risk chronicpatients and that telemedicine services can continue to be utilized after the pandemic endsbecause the use of telemedicine will be very helpful for patients who are far from healthfacilities or patients who have limitations. Time to access health facilities. The mainproblem in developing telemedicine services for PRB patients that users perceiveis theimplementation of physical and supporting examinations and ensuring accurate examinationresults, validation of doctor and patient data, cloud storage of medical records and datasafety, explaining drugs in detail to patients, monitoring the patient's condition periodically,elderly patients who are not familiar with the latest technology, medicines deliver yso thatpatients do not need to come to health facilities and the loss of human touch and interactionin telemedicine services. The solution to this problem forthe basis of telemedicine prototypedesign development for PRB patients are adding voice & video callfeatures, the process ofvalidating doctor and patient data when accessing telemedicine and displaying the doctor'sSTR in the telemedicine application, a telemedicine system based on health facilities, sothat patient’s medical record is stored in th ehealth facility, the prescription is equipped withan explanation of how to use the drug, simplifies the telemedicine feature with easy-toapplysteps and adds drug delivery options to the patient's home. Based on the results of theapplication feasibility test, it was found that patient and doctor users consider theapplication design to be attractive, easy to operate and efficient in providing and obtaininghealth services.