Bisnis franchise minimarket berkembang sangat pesat di Indonesia. Bisnis ini
memerlukan ruang usaha untuk menempatkan barang dagangan yang dijual. Biasanya,
ruang usaha untuk franchise minimarket menggunakan ruko atau kios. Ruko atau kios
yang diperlukan dapat diperoleh dengan beberapa cara. Tiga di antaranya adalah dengan
membeli, menyewa, dan membeli dengan pinjaman. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengaplikasikan analisis NPV (Net Present Value) dan APV (Adjusted Present Value)
untuk memilih ruang usaha untuk toko franchise minimarket. Analisis NPV dan APV
digunakan untuk memperoleh pilihan yang paling menguntungkan untuk ruang usaha
minimarket. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan atas data-data dan asumsi-asumsi
yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pilihan antara menyewa dan
membeli dengan pinjaman yang selalu unggul dari semua kondisi dalam menyediakan
ruang usaha. Banyak faktor yang mempengaruhi setiap keputusan, di antaranya:
persentase harga sewa dibandingkan nilai tanah dan bangunan, pertumbuhan dari harga
tanah, dan besarnya discount rate atau nilai pengembalian yang diharapkan oleh
perusahaan.
Bisnis franchise minimarket berkembang sangat pesat di Indonesia. Bisnis inimemerlukan ruang usaha untuk menempatkan barang dagangan yang dijual. Biasanya,ruang usaha untuk franchise minimarket menggunakan ruko atau kios. Ruko atau kiosyang diperlukan dapat diperoleh dengan beberapa cara. Tiga di antaranya adalah denganmembeli, menyewa, dan membeli dengan pinjaman. Tujuan dari penelitian ini adalahmengaplikasikan analisis NPV (Net Present Value) dan APV (Adjusted Present Value)untuk memilih ruang usaha untuk toko franchise minimarket. Analisis NPV dan APVdigunakan untuk memperoleh pilihan yang paling menguntungkan untuk ruang usahaminimarket. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan atas data-data dan asumsi-asumsiyang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pilihan antara menyewa dan membeli dengan pinjaman yang selalu unggul dari semua kondisi dalam menyediakan ruang usaha. Banyak faktor yang mempengaruhi setiap keputusan, di antaranya:persentase harga sewa dibandingkan nilai tanah dan bangunan, pertumbuhan dari harga tanah, dan besarnya discount rate atau nilai pengembalian yang diharapkan oleh perusahaan.