Pendidikan adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Warga
negara yang telah menerima pendidikan yang baik adalah tulang punggung dalam mengamankan
masa depan suatu bangsa. Keberlanjutan pendidikan seringkali terhambat oleh berbagai masalah.
Pasca Proklamasi Kemerdekaan 1945, di Indonesia terjadi perang antara pasukan Republik dan
militer Kerajaan Belanda. Semasa perang, Belanda membangun universitas darurat untuk
mendidik warganya di Indonesia yang disebut Nood-Universiteit van Nederlandsch Indië di
Jakarta. Bagaimana dinamika universitas tersebut dalam kurun waktu 1946-1947 menjadi
permasalahan penelitian. Metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan menggunakan
sumber primer berupa koleksi Algemene Secretarie, naskah pidato pembukaan Nood-
Universiteit, artikel surat kabar, dan jurnal ilmiah sezaman. Hasil penelitian memperlihatkan
alasan pembentukan, keberlangsungan, dan dampak universitas tersebut. Berbeda dengan
perguruan tinggi sebelumnya, Nood-Universiteit bebas dari politik rasial di Hindia Belanda.
Meskipun konflik pada masa itu menghambat potensi sebenarnya, keberadaan Nood-Universiteit
membantu membuka jalan bagi universitas modern di Indonesia
Education is one of the means to improve the quality of human resources. Citizens who have received good education are the backbone of securing the future of a nation. Sustainability of education is often hampered by various problems. After the Proclamation of Independence in 1945, a war broke out in Indonesia between Republican forces and the military of the Kingdom of the Netherlands. During the war, the Netherlands built an emergency university to educate its citizens in Indonesia called Nood-Universiteit van Nederlandsch Indië in Jakarta. The dynamics of this university in the period of 1946-1947 is the issue of this research. The method used is the historical method using primary sources such as the collection of Algemene Secretarie, the opening speech text of Nood-Universiteit, newspaper articles and contemporary scientific journals. The result of the study shows the reason for its formation, its continuity, and the impact of this university. Unlike previous tertiary institutions, Nood-Universiteit was free from the racial politics of the Dutch East Indies. Although the conflict of that period hindered its true potential, the existence of Nood-Universiteit paved the way for Indonesiaâs modern universities