Penanganan cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) berupa operasi rekonstruksi
dengan mengambil graft tendon pada tubuh pasien sendiri sebagai pengganti ACL.
Peroneus Longus Tendon graft merupakan alternatif graft untuk meminimalisir
komplikasi yang berkaitan dengan penggunaan graft dari area sekitar lutut.
Peroneus Longus tendon graft dikatakan memiliki komplikasi pada donor site
antara lain instabilitas ankle serta menurunnya kekuatan fleksi 1st ray dan eversi
ankle. Penelitian ini mencari perbedaan terkait dengan komplikasi donor site
dengan membandingkan tehnik pengambilan graft dengan dan tanpa penjahitan
pada distal stump Peroneus Longus tendon terhadap peroneus brevis tendon.
Penelitian ini adalah studi yang mencari hubungan antar variabel dengan desain
randomized controlled trial untuk mengetahui luaran fungsional secara subyektif
dan obyektif. Rata-rata usia subyek adalah 26.08 ± 2.4 tahun. Dari 13 subjek, 11
laki-laki dan 2 perempuan. Pada kelompok penjahitan didapatkan rerata delta
kekuatan otot pre operasi terhadap 6 bulan pasca operasi 0.88±0.22 kg, sedangkan
pada kelompok tanpa penjahitan adalah 0.67 (0.33-6) kg. Pada kelompok dengan
penjahitan didapatkan rerata Clarke’s angle pasca operasi 6 bulan 39.67± 1.28
derajat dan pada kelompok tanpa penjahitan distal stump adalah 39.5± 1.50 derajat.
Pada pengukuran subyektif The American Orthopedic Foot and Ankle Score
(AOFAS), dan visual analogue scale foot and ankle (VAS-FA), kelompok dengan
penjahitan lebih superior daripada tanpa penjahitan dalam hal kenyamanan pasien.
Pengambilan graft peroneus longus baik dengan dan tanpa penjahitan distal stump
tidak menurunkan kekuatan otot plantarfleksi dan tidak menyebabkan perubahan
bentuk arch kaki. Penjahitan distal stump saat pengambilan graft peroneus longus
mengurangi kemungkinan komplikasi nyeri baik pada 3 bulan dan 6 bulan pasca
operasi.
Anterior Cruciate Ligament (ACL) rupture treatment is a reconstructive surgery bytaking a tendon graft on the patient's own body as a substitute for ACL. PeroneusLongus Tendon graft is an alternative graft to minimize complications related tothe use of graft from the area around the knee. Peroneus Longus tendon graft issaid to have complications at donor sites including ankle instability and decreasedflexion strength of 1st ray and ankle eversion. This study looked for differencesrelated to donor site complications by comparing graft harvest techniques with andwithout suturing of the Peroneus Longus tendon distal stump to the peroneus brevistendon. This study is a study that looks for relationships between variables withrandomized controlled trial designs to find out functional outcomes subjectivelyand objectively. The mean age of the subjects was 26.08 ± 2.4 years. Of the 13subjects, 11 were male and 2 were female. In the suturing group, the mean preoperativedelta muscle strength of 6 months postoperatively was 0.88 ± 0.22 kg,whereas in the group without suturing it was 0.67 (0.33-6) kg. In the group withsuturing, the mean Clarke’s angle postoperatively was obtained 6 months 39.67 ±1.28 degrees and in the group without distal stump suturing was 39.5 ± 1.50degrees. In the subjective measurements of The American Orthopedic Foot andAnkle Score (AOFAS), and visual analogue scale foot and ankle (VAS-FA), groupwith suturing are superior to those without suturing in terms of patient comfort.Peroneus longus graft harvesting both with and without distal stump suturing doesnot decrease plantarflexion muscle strength and does not cause changes in footarch. Distal stump suturing reduces the