Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keberadaan CFO perempuan terhadap tingkat
cash holdings perusahaan non-finansial di Indonesia dan Malaysia. Penelitian ini menggunakan sampel dari 621 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia dari tahun 2009-2016 dan menggunakan metode pengolahan data panel untuk sampel Indonesia dan
cross-section untuk sampel Malaysia dan gabungan Indonesia dan Malaysia. Terdapat dua model berbeda yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan memperhitungkan volatilitas arus kas dan tanpa volatilitas arus kas. Berdasarkan
precautionary savings theory dan
agency theory, penelitian ini menemukan bahwa di Malaysia dan gabungan Indonesia dan Malaysia, perusahaan yang dipimpin oleh CFO perempuan memiliki tingkat cadangan kas perusahaan yang lebih rendah dibandingkan perusahaan dengan CFO laki-laki. Temuan ini mendukung
agency motive of holding cash flow. Penelitian ini juga turut menganalisis efek dari risiko perusahaan dalam memoderasi pengaruh keberadaan CFO perempuan terhadap tingkat cadangan kas perusahaan dan menemukan bahwa pada perusahaan yang berisiko, CFO perempuan memegang cadangan kas yang lebih tinggi dibandingkan CFO laki-laki di Malaysia dan gabungan Indonesia dan Malaysia. Hal ini mendukung penjelasan motif
cash holdings berdasarkan
precautionary savings theory. Penelitian ini tidak menemukan adanya pengaruh yang signifikan dari keberadaan CFO perempuan terhadap tingkat cadangan kas di Indonesia.
This study aims to analyze the impact of female CFO on corporate cash holdings of non-financial companies in Indonesia and Malaysia for the period of 2009 to 2016. Using a sample of 621 listed firms in Indonesia Stock Exchange and Bursa Malaysia, this study utilizes panel data analysis for Indonesian sample and cross-section analysis for Malaysian and the combined samples. Two models with and without cash flow volatility are used in this study. Based on precautionary savings theory and agency theory, we find that firms with female CFO in Malaysia and combination sample of Indonesia and Malaysia tends to hold less cash than their male counterparts, supporting the agency-based explanation. Furthermore, this study analyzes the effect of financial risk on the relationship between CFO gender and corporate cash holdings. The result indicates that in risky firms, female CFOs in Malaysia and combination sample of Indonesia and Malaysia in general hold more cash than male CFOs due to precautionary motive of cash holdings. Lastly, we do not find any significant impact of female CFO on corporate cash holdings in Indonesia.