Pesawat terbang harus memiliki ketahanan yang baik pada kondisi penerbangan normal maupun kritis. Salah satu kondisi penerbangan kritis pada pesawat bermesin ganda adalah kondisi kegagalan pada salah satu mesin pesawat pada saat terbang. Dengan hanya satu mesin hidup, pesawat masih memiliki kekuatan yang cukup untuk menghasilkan daya dorong. Namun, pesawat akan mengalami moment
yaw karena gaya dorong pada mesin yang tersisa. Efek
yaw ini harus dikompensasi oleh sistem kendali penerbangan untuk menjaga kondisi penerbangan agar tetap stabil. Rudder merupakan salah satu sistem kendali penerbangan yang mengendalikan momen
yaw pesawat. Sudut defleksi
rudder harus diposisikan dengan tepat untuk mengatasi momen
yaw dari mesin yang masih hidup. Studi untuk menentukan perkiraan pengaturan sudut optimal defleksi
rudder dilakukan untuk mendapatkan gambaran bagaimana kekuatan gaya yang dihasilkan
rudder dapat mempertahankan kestabilan penerbangan. Perkiraan terbaik optimal
Vmc adalah 78 knots dengan 18 derajat sudut defleksi
rudder dan perkiraan terbaik
Vmc paling minimum adalah 72 knots dengan 22 derajat sudut defleksi
rudder. Kedua gaya yang dihasilkan pada perkiraan terbaik optimal
Vmc (2513 N) dan pada perkiraan terbaik
Vmc paling minimum (2589N) mampu menstabilkan pesawat pada level terbang lulus pada kondisi mesin mati satu. Hasil penelitian penting bagi pilot untuk mengendalikan pesawat dalam kondisi penerbangan kritis karena satu mesin gagal. Pertimbangan mengenai kekuatan dan integritas struktur kemudi terutama pada titik poros engsel antara bagian dinamis dan statis juga diperhitungkan. Analisis frekuensi yang dihasilkan akibat pengaruh aliran udara dipertimbangkan untuk mengevaluasi kemungkinan terjadinya fenomena resonansi pada struktur ekor pesawat.
An aircraft must have durability, whether for normal flight condition and for a critical flight condition. One of the critical flight conditions of a twin-engines aircraft is the failure of one engine while the aircraft is cruising. The aircraft with only one live engine on will still have enough power to generate thrust. However, the aircraft will experience a moment couple due to the thrust on the remaining engine that makes the aircraft to yaw. This yaw effect must be compensated by the flight control to maintain a stable flight condition. The rudder as one of the flight control systems manages the aircraft yaw motion. So, therefore the rudder deflection angle must be set properly as a treatment to overcome the moment force of the live engine. Study to determine best approximation of optimum rudder deflection angle setting were conducted to get the figures of how the counter side forces generated on the rudder can maintain a stable flight. The best approximated optimum
Vmc is 78 knots, with its respected optimum degree of rudder deflection is 18 and the best approximated lowest possible
Vmc is 72 knots, with its respected optimum degree of rudder deflection is 22. Which both forces generated in best approximated optimum
Vmc (2513 N) and in the best approximated lowest possible
Vmc (2589 N) are enough to stabilize the aircraft in straight level flight in one engine failed condition. The result of the study is paramount as important guidance for a pilot to control the aircraft in a critical flight condition due to one engine fails. Considerations on the strength and integrity of the rudder structure especially at the hinge pivot points between the dynamic and the static parts are taken account as well. Frequency due to flow induced analysis is being considered to check the possibility of resonance phenomena in the tail structure.