ABSTRAKKepemimpinan nasional di Indonesia cenderung menurun dilihat dari ketidakmampuannya
dalam menjadi motor perubahan, yang dapat membuka jalan bagi bangsa dan negara yang
dipimpinnya. Jika dahulu para pemimpin nasional adalah orang-orang yang sarat akan ide
dan gagasan, maka hari ini pemimpin nasional sarat akan politik dan kepentingan. Tulisan
ini akan berupaya menjawab bagaimana desain kepemimpinan yang kreatif bisosiasif guna
menjawab tantangan menurunnya kualitas pemimpin nasional? Penulis berpandangan
bahwa pokok permasalahan dalam menurunnya kualitas pemimpin nasional diantaranya
adalah rendahnya integritas moral dan mental Pancasila, dan lebih menonjolkan
kepentingan pribadi dan golongan yang sifatnya sempit; lemahnya peran pemimpin sebagai
agent of change and problem solving; dan kurangnya ide-ide kebaruan pemimpin dan
cenderung budaya transaksional.