DKI Jakarta diketahui sebagai tempat pertemuan dari etnis yang bersifat heterogen, sehingga memungkinkan adanya interaksi antar berbagai macam kebudayaan yang menciptakan terbentuknya cikal bakal etnis Betawi. Sehubungan dengan pelestarian budaya Betawi sebagai identitas dari ibukota, DKI Jakarta mengembangkan destinasi pariwisata berbasis budaya, khususnya Betawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik lokasi objek wisata budaya Betawi berdasarkan serta hubungan antara karakteristik lokasi, karakteristik wisatawan, dan pergerakan wisatawan pada objek wisata budaya Betawi. Variabel dalam penelitian ini meliputi karakteristik lokasi, karakteristik wisatawan, dan pergerakan wisatawan. Metode penelitian ini menggunakan analisis spasial deskriptif. Dapat dipahami bahwa Perkampungan Betawi Setu Babakan memiliki tipe memadai dan strategis serta termasuk ke dalam objek wisata budaya Betawi bernuansa . Untuk di Anjungan DKI Jakarta memiliki tipe kurang memadai dan kurang strategis serta Museum Kebahariaan Rumah Si Pitung memiliki tipe tidak memadai dan tidak strategis, termasuk ke dalam objek wisata budaya Betawi bernuansa historical Selain itu, dapat dipahami bahwa lokasi, karakteristik wisatawan, dan pergerakan wisatawan tidak memiliki hubungan.
DKI Jakarta is known as a encounter place of heterogeneous ethnic groups, so it possible for interactions among the ethnicities which has formed Betawi ethnic. As Betawi culture preservation functioned as a identity of the capital city, DKI Jakarta developed cultural-based tourism destination, espesially Betawi culture. This research is being used to know the differences between characteristic of location, characteristic of tourist and tourist movement on Betawi cultural tourism objects. Variable in this research are characteristic of location, characteristic of tourist and tourist movement. The method in this research used spatial and descriptive analysis. It could be known that Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan has adequate and strategic type and included as the cultural nuanced of Betawi cultural tourism objects. In this research, it known that Anjungan DKI Jakarta has less adequate and less strategic type, Museum Kebahariaan Rumah Si Pitung has not adequate and not strategic, included as the historical nuanced of Betawi cultural tourism object. On the other hand, it known that characteristic of location, characteristic of tourist and tourist movement have no relation.