Film merupakan salah satu media hiburan yang digemari masyarakat. Selain sebagai media hiburan, film juga memiliki fungsi lain seperti sarana penyampaian kritik sosial ataupun pemaparan suatu peristiwa sosial yang terjadi dalam masyarakat.
Dogani merupakan salah satu film Korea yang menceritakan tentang salah satu pristiwa penganiayaan dan kekerasan seksual terhadap siswa tuna rungu di Korea yang dilakukan oleh kepala sekolah dan beberapa guru sekolah disabilitas tersebut. Melalui film ini dapat terlihat adanya masalah moralitas yang terjadi masyarakat Korea saat itu. Jurnal ini akan membahas masalah moralitas apa saja yang terdapat dalam film
Dogani melalui pendekatan sosiologi sastra. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka. Berdasarkan analisis, penulis menemukan bahwa film
Dogani mampu mengangkat masalah moralitas yang ada di masyarakat Korea, antara lain berupa kekerasan seksual dan penganiayaan yang dilakukan oleh orang yang berkuasa terhadap orang yang dianggap lemah. Hal ini juga dapat dilihat sebagai kritikan bagi ketidakadilan hukum yang ada di Korea.
Kata kunci : film, moralitas, penganiayaan, kekerasan, seksual
Over the years, movie or film has grow into one of people`s choice of entertainment. That aspect aside, movie often used as social critism nor an explaination of social issue. Dogani is a movie about abusive and violent act in school filled with disabled kids. Those violent acts carried by the headmaster and teachers in that school. Through this film we can see morality issue that happened in South Korea, as this movie based on true story. This journal will discuse those issues by literature sociology method. The method used is qualitative method by literature method. According to this research, the writer can see that Dogani movie is able to raise morality problems in Korean society, such as violent acts and sexual abuse carried by people who have power to weak people. It also can be a criticism to injustice law that happened in Korea.