ABSTRAKKemajuan teknologi merupakan salah satu pemicu disrupsi landskap bisnis. Kegagalan mengantisipasi dan merespon hal tersebut bisa berakibat fatal bagi setiap perusahaan. Disrupsi diyakini melanda semua sektor industri. Riset PWC, misalnya, mengungkap bahwa sektor asuransi adalah industri yang menghadapi disrupsi terbesar, yang dipicu oleh revolusi konsumen, digitasi, keunggulan informasi, serta disrupsi dan inovasi. Sejumlah technological distruptors yang wajib dicermati antara lain Internet of Things, data storage and cloud computing, big data, digital natives, artifical intelligence, hyperscaling, voice and visual recognition, block chain payment systems, robotics, dan 3D printing. Implikasinya, incumbent maupun disrupter wajib merancang strategi efektif untuk mengelola atau menghadapi inovasi distruptif.