ABSTRAKFenomena penularan HIV AIDS menempatkan perempuan pada situasi
yang sulit. Kehilangan anggota keluarga seperti suami akibat AIDS
membuat perempuan yang hidup dengan HIV positif harus berjuang
guna mengakses sumber sumber penghidupan. Kondisi diri sebagai
ODHA, kekhawatiran mendapatkan stigma, mengasuh anggota
keluarga, serta mencari nafkah adalah beban hidup dan beban kerja
yang mereka hadapi. Berkaitan dengan hal tersebut, tulisan ini
menggali kompleksitas kerja perempuan dengan HIV positif. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif berperspektif feminis guna
mendapatkan gambaran utuh mengenai penghidupan perempuan
dengan HIV positif. Berdasarkan wawancara pada lima orang
perempuan dengan HIV positif, didapat temuan adanya keterkaitan
antara kategori sosial, identitas, dan gender yang memengaruhi
penghidupan mereka. Perempuan dengan HIV positif juga melakukan
transformasi sebagai diri yang normal dengan menunjukkan diri
sebagai sosok yang sehat, mampu bekerja, memiliki kualitas, serta
mandiri. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap
stigma yang dilekatkan pada ODHA.