ABSTRAK Seorang operator Air Traffic Controller (ATC) dituntut untuk selalu berkosentrasi tinggi dalam memantau navigasi, radiasi serta mengawasi dan melaksanakan pemanduan pesawat sehingga dapat menjamin keamanan serta keteraturan traffic dalam penerbangan jarak jauh maupun penerbangan jarak dekat. Tentunya pekerjaan tersebut dapat menimbulkan beban kerja mental pada pekeijanya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai analisis beban kerja mental pada operator ATC Bandar Udara
XYZ. Pengukuran beban kerja mental dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengukuran secara subyektif dan pengukuran secara obyektif. Pengukuran beban kerja mental secara subyektif dapat dilakukan dengan metode NASA-TLX. Sedangkan pengukuran secara
obyektif dapat dilakukan dengan melakuan pegukuran secara fisiologis diantaranya melalui denyut jantung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja metal operator ATC Bandar Udara XYZ berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi jika dilihat dari pengukuran
secara subjektif. Tingkat Performansi merupakan faktor dominan yang menyebabkan tingginya beban kerja mental yang dirasakan oleh operator ATC tersebut. Sedangkan berdasarkan pengukuran objektif didapatkan bahwa beban kerja operator ATC berada pada kategori sedang.