Masuknya bangsa Barat ke Jepang sejak kedatangan Laksamana Perry menandai awal
kehancuran pemerintahan Bakufu Tokugawa. Para rezim anti-Bakufu melakukan
pertentangan atas kekecewaan mereka terhadap Bakufu yang dengan begitu saja
menjatuhkan harga diri Jepang dan membiarkan pihak asing memasuki Jepang. Pihak
rezim ini melakukan berbagai bentuk perlawanan dengan slogan sonno-joi terhadap
pihak asing. Seiring berjalannya waktu dan sadar akan kekuatan bangsa asing yang
lebih canggih dibandingkan Jepang, praktik sonno-joi berubah tujuan menjadi gerakan
untuk menggulingkan Bakufu Tokugawa agar kekuasaan politik dapat dikembalikan
kepada Kaisar. Tugas akhir ini akan menjelaskan bagaimana praktik sonno-joi
mengalami perubahan dimulai dari masuknya bangsa asing hingga keterlibatan mereka
dalam berbagai konflik anti asing dan gerakan penggulingan Tokugawa.
The arrival of Western nations into Japan since Commodore Perrys visit marked thebeginning of the fall of the Tokugawa Bakufu government. The anti-Bakufu regimescontested as their disappointment towards Bakufu who simply threw Japans pride andallowed foreigners to enter Japan. The regime carried out various forms of resistance bythe slogan sonno-joi against foreign parties. Over time and the awareness of the moredeveloped foreign powers compared to Japan, the practice of sonno-joi changed itspurpose to become a movement to overthrow the Tokugawa Bakufu so that politicalpower could be returned to the Emperor. This final project will explain how the practiceof sonnoi-joi underwent changes starting from the entry of foreign nations to theirinvolvement in various anti-foreign conflicts and the overthrow Tokugawa movement.